WBS: Rahasia Baru Franchise Mendapat Modal dan Dampaknya ke Pemilik Gerai

WBS: Rahasia Baru Franchise Mendapat Modal dan Dampaknya ke Pemilik Gerai
Photo by Paula Vermeulen / Unsplash

Dunia franchise lagi ramai dengan kabar akuisisi Subway oleh Roark Capital senilai $9.5 miliar. Yang menarik, sebagian besar biaya akuisisi ini, sekitar $5 miliar, bakal dipenuhi dengan utang. Loh, kok utang? Bukankah selama ini perusahaan maunya hindari utang?

Ternyata, ini menandakan adanya perubahan strategi yang menarik. Roark Capital menggunakan teknik yang namanya "whole business securitization" (WBS) untuk mendapatkan modal.

Apa itu WBS?

Bayangkan WBS sebagai pinjaman dengan jaminan aset yang menghasilkan uang, misalnya royalti franchise dan potongan harga dari pemasok. Ini lagi tren di perusahaan franchise besar karena bunganya bisa lebih rendah.

Utang WBS ini dikelola lewat perusahaan khusus yang terpisah dari perusahaan induk. Alhasil, utang ini nggak mempengaruhi nilai kredit perusahaan induk, sehingga bunganya bisa lebih rendah. Selain itu, WBS juga membuat pembayaran bunga lebih teratur dan bisa dibayar lebih cepat kalau ada uang lebih.

Kenapa WBS jadi tren?

Ada beberapa alasan kenapa WBS sekarang jadi struktur keuangan favorit di dunia franchise, entah yang publik, dimiliki PE (Private Equity), atau masih perorangan. Pertama, WBS membuat perusahaan bisa pinjam uang dengan bunga lebih rendah. Kedua, WBS membuat arus kas perusahaan lebih stabil dan mudah diprediksi. Ketiga, perusahaan bisa pinjam uang lagi nanti kalau usahanya terus berkembang.

Dampak ke Franchisee (Pemilik Gerai)

Penggunaan WBS oleh perusahaan franchise bisa mempengaruhi pemilik gerai (franchisee) juga. Beberapa hal yang mungkin terjadi:

  • Ekspansi agresif: Karena jumlah gerai sangat penting, perusahaan franchise mungkin akan fokus buka cabang baru di luar negeri, walaupun mungkin ada gerai yang tutup di Amerika.
  • Dukungan ke gerai baru: Gerai baru biasanya akan mendapat dukungan lebih untuk bisa buka dan beroperasi dengan lancar.
  • Penutupan gerai jadi pilihan terakhir: Franchisee biasanya akan didorong untuk memindahkan gerai daripada menutupnya.
  • Syarat perjanjian lebih ketat: Franchisee mungkin akan diminta untuk mengikuti persyaratan yang lebih ketat, misalnya dalam hal renovasi gerai atau pengembangan usaha.

Franchisee Harus Proaktif

Franchisee harus jeli melihat apakah perusahaan induk terlalu fokus pada keuntungan jangka pendek dengan menambah utang. Kalau iya, franchisee harus bersuara melalui asosiasi franchisee yang independen. Franchisee dan perusahaan induk harus sama-sama berinvestasi untuk masa depan brand.

Peluang WBS di Indonesia?

Tren WBS di dunia franchise global menunjukkan potensi besar untuk diterapkan di Indonesia, walau mungkin lebih tepatnya, diterapkan oleh perusahaan Indonesia tetapi dilakukan di luar Indonesia, karena sejauh kami, pasar uang di Indonesia belum mendukung model WBS, tetapi dengan melakukan di luar Indonesia perusahaan franchise di Indonesia bisa mempercepat ekspansi dan meningkatkan daya saing.

Namun, perlu diingat bahwa penerapan WBS di Indonesia harus dilakukan dengan hati-hati dan cermat. Perusahaan harus memastikan bahwa struktur WBS sesuai dengan kondisi pasar dan regulasi di Indonesia. Selain itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan perusahaan dan franchisee.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan perusahaan franchise di Indonesia untuk mengikuti jejak Roark Capital:

  • Mempelajari dan memahami konsep WBS dengan seksama.
  • Menilai kesesuaian WBS dengan kondisi keuangan dan strategi bisnis perusahaan.
  • Membangun hubungan yang kuat dengan franchisee dan melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan.
  • Memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan dana yang diperoleh dari WBS.

Dengan penerapan yang tepat, WBS bisa menjadi pendorong pertumbuhan yang signifikan bagi industri franchise di Indonesia. Namun, kunci utamanya adalah transparansi, akuntabilitas, dan keseimbangan antara kepentingan perusahaan dan franchisee.

Mari kita bersama-sama mendorong kemajuan industri franchise di Indonesia!

Catatan:

  • Blog ini hanya untuk tujuan informasi dan edukasi. Sebelum mengambil keputusan terkait keuangan, sebaiknya konsultasikan dengan profesional yang terpercaya.
  • Pastikan untuk melakukan riset yang mendalam dan mempertimbangkan semua faktor yang relevan sebelum menerapkan WBS di bisnis Anda.