Utang Bukan Berarti Buruk! Pahami Financial Leverage Index untuk Keputusan Investasi yang Cerdas

Utang Bukan Berarti Buruk! Pahami Financial Leverage Index untuk Keputusan Investasi yang Cerdas
Photo by Алекс Арцибашев / Unsplash

Pernah dengar pepatah "berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian"? Pepatah ini bisa dibilang berlaku juga di dunia bisnis. Untuk mencapai target yang besar, terkadang perusahaan perlu berhutang. Tapi, utang yang terlalu besar juga bisa jadi beban, lho! Nah, buat ngukur sehat nggaknya utang perusahaan, ada yang namanya Financial Leverage Index (FLI).

FLI itu apa sih?

Gampangnya, FLI adalah indikator yang ngelihatin seberapa besar utang yang dipakai perusahaan dibanding modal sendiri buat ngebiayain operasinya. Semakin tinggi FLI, artinya semakin besar utang yang dipakai dibanding modal sendiri.

Kok perlu ngitung FLI?

Misalnya kamu lagi ngeliatin laporan keuangan sebuah perusahaan sepatu boot keren. Sepatu bootnya kece abis, tapi kamu ragu apakah keuangan perusahaannya sehat. Nah, FLI bisa bantu kamu ngelihat apakah perusahaan itu kebanyakan utang atau nggak.

Caranya gimana ngitung FLI?

Sebenarnya agak ribet, tapi dicoba dikit nggak apa-apa, kan?

  1. Bagi laba bersih perusahaan dengan total modal sendiri (biasanya ada di laporan keuangan bagian ekuitas).
  2. Bagi juga laba bersih perusahaan dengan total aset (total harta perusahaan).
  3. Bagi hasil bagi yang pertama tadi dengan hasil bagi yang kedua.

Contohnya:

  • Everlast Shoe Company, perusahaan sepatu boot baja, punya info keuangan:
    • Laba bersih: Rp 140.000.000
    • Modal sendiri: Rp 315.000.000
    • Total aset: Rp 875.000.000
  • FLI Everlast diitung begini:
    • Laba bersih / Modal sendiri = Rp 140.000.000 / Rp 315.000.000 = 44,4% (Return on Equity)
    • Laba bersih / Total aset = Rp 140.000.000 / Rp 875.000.000 = 16,0% (Return on Assets)
    • Return on Equity / Return on Assets = 44,4% / 16,0% = 278% (FLI Everlast)

Wah, FLI Everlast tinggi banget!

Iya, betul. FLI 278% nunjukkin kalau Everlast banyak pakai utang buat ngebiayain operasinya. Ini bisa jadi pertanda bagus kalau Everlast lagi gencar ekspansi. Tapi, utang yang terlalu besar juga bisa jadi beban, apalagi kalau Everlast nggak bisa ngebayarin bunganya.

Intinya:

FLI bisa bantu kamu ngelihat kesehatan keuangan perusahaan dari sisi utangnya. Tapi inget, FLI cuma salah satu indikator.

Kalau penasaran, kamu bisa liat juga:

  • Debt to Equity Ratio: Ini ngitung langsung berapa banyak utang dibanding modal sendiri.

FLI dan Risiko Keuangan

FLI yang tinggi memang bisa mengindikasikan pertumbuhan yang pesat. Tapi, perlu diingat bahwa utang yang besar juga membawa risiko:

  • Beban bunga yang tinggi: Utang yang besar berarti perusahaan harus membayar bunga yang besar pula. Hal ini bisa menggerus laba bersih dan membuat perusahaan kesulitan untuk mencapai target keuntungan.
  • Resiko gagal bayar: Jika perusahaan tidak mampu menghasilkan laba yang cukup untuk menutupi bunga dan pokok utang, mereka bisa gagal bayar. Hal ini bisa berakibat fatal bagi perusahaan, bahkan bisa menyebabkan kebangkrutan.
  • Ketergantungan pada pemberi pinjaman: Semakin besar utang, semakin tergantung perusahaan pada pemberi pinjaman. Hal ini bisa membuat perusahaan sulit untuk mengambil keputusan yang bebas dan fleksibel.

Jadi, bagaimana cara menggunakan FLI dengan bijak?

  • Bandingkan FLI dengan perusahaan di industri yang sama: FLI yang tinggi di satu industri mungkin normal di industri lain.
  • Lihat tren FLI dari waktu ke waktu: Peningkatan FLI yang konsisten bisa menandakan pertumbuhan yang sehat, tapi penurunan FLI bisa menandakan masalah keuangan.
  • Pertimbangkan faktor lain: Jangan hanya fokus pada FLI. Pertimbangkan juga faktor lain seperti rasio utang terhadap ekuitas, profitabilitas, dan arus kas.

Kesimpulan

FLI adalah alat yang berguna untuk menganalisis kesehatan keuangan perusahaan. Tapi, penting untuk menggunakannya dengan bijak dan mempertimbangkan faktor lain sebelum mengambil keputusan.

Tips:

  • Cari tahu lebih banyak tentang rasio keuangan lainnya: Ada banyak rasio keuangan lain yang bisa membantu kamu menganalisis kesehatan keuangan perusahaan.
  • Gunakan sumber informasi terpercaya: Ada banyak sumber informasi online dan offline yang bisa membantu kamu mempelajari lebih lanjut tentang FLI dan rasio keuangan lainnya.
  • Konsultasikan dengan profesional keuangan: Jika kamu tidak yakin bagaimana menganalisis rasio keuangan, kamu bisa berkonsultasi dengan profesional keuangan.

Semoga artikel ini membantu!