Saat resesi, investor skeptis? Tenang, jangan putus asa!

Saat resesi, investor skeptis? Tenang, jangan putus asa!
Photo by Mika Baumeister / Unsplash

Hayo, siapa di sini yang lagi berjuang untuk mendapatkan pendanaan dari investor? Pasti banyak, ya. Apalagi di saat ekonomi sedang resesi seperti sekarang ini. Investor jadi lebih skeptis dan pemilih dalam memberikan pendanaan.

Ya, memang wajar kalau investor menjadi lebih skeptis saat resesi. Pasalnya, resesi biasanya ditandai dengan penurunan ekonomi, meningkatnya pengangguran, dan menurunnya daya beli masyarakat. Hal ini tentu membuat investor menjadi lebih berhati-hati dalam menanamkan modalnya.

Belum lagi, banyaknya kasus perusahaan startup yang didanai besar namun akhirnya tutup di saat resesi. Kasus-kasus seperti JD.id, Rumah.com, dan lain sebagainya tentu membuat investor semakin ragu untuk berinvestasi di startup.

Namun, kita tidak boleh serta merta percaya dengan pandangan negatif tersebut. Pasang surut pasar tidak akan pernah habis-habisnya.

Berikut adalah beberapa contoh kasus perusahaan yang sukses di saat resesi:

Xiaomi

Xiaomi adalah perusahaan teknologi asal Tiongkok yang didirikan pada tahun 2010. Xiaomi memulai bisnisnya di saat resesi global yang terjadi pada tahun 2008. Pada saat itu, pangsa pasar ponsel pintar di Tiongkok didominasi oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Nokia dan Samsung. Namun, Xiaomi berhasil menembus pasar tersebut dengan menawarkan ponsel pintar yang terjangkau dan berkualitas.

Xiaomi berhasil tumbuh pesat di saat resesi dan menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia. Pada tahun 2022, Xiaomi menempati posisi ke-3 sebagai produsen ponsel pintar terbesar di dunia.

Google

Google adalah perusahaan teknologi asal Amerika Serikat yang didirikan pada tahun 1998. Google memulai bisnisnya di saat resesi global yang terjadi pada tahun 2000. Pada saat itu, mesin pencari internet masih didominasi oleh Yahoo. Namun, Google berhasil menjadi mesin pencari terpopuler di dunia dengan menawarkan layanan yang lebih cepat, akurat, dan mudah digunakan.

Google berhasil tumbuh pesat di saat resesi dan menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia. Pada tahun 2022, Google menempati posisi ke-2 sebagai perusahaan teknologi terkaya di dunia.

Netflix

Netflix adalah perusahaan layanan streaming video asal Amerika Serikat yang didirikan pada tahun 1997. Netflix memulai bisnisnya di saat resesi global yang terjadi pada tahun 2008. Pada saat itu, industri televisi kabel masih mendominasi pasar hiburan. Namun, Netflix berhasil mengubah industri hiburan dengan menawarkan layanan streaming video yang lebih terjangkau dan fleksibel.

Netflix berhasil tumbuh pesat di saat resesi dan menjadi salah satu perusahaan teknologi paling sukses di dunia. Pada tahun 2022, Netflix memiliki lebih dari 221 juta pelanggan di seluruh dunia.

Contoh-contoh kasus di atas menunjukkan bahwa resesi bukanlah halangan bagi perusahaan untuk sukses. Jika memiliki produk atau layanan yang inovatif dan memiliki tim yang tepat, maka perusahaan tetap memiliki peluang untuk sukses di saat resesi.

Jadi, apa yang harus kita lakukan saat menghadapi investor yang skeptis di saat resesi?

Berikut beberapa tipsnya:

  • Persiapkan diri dengan baik. Sebelum bertemu dengan investor, pastikan kamu sudah mempersiapkan diri dengan baik. Kenali produk atau layananmu dengan baik, serta pahami target pasar dan kompetitormu.
  • Berikan presentasi yang menarik dan informatif. Saat presentasi, fokuslah untuk menyampaikan informasi yang penting dan relevan bagi investor. Gunakan bahasa yang mudah dipahami dan visualisasi yang menarik.
  • Buktikan bahwa produk atau layananmu memiliki potensi untuk sukses. Investor ingin melihat bukti bahwa produk atau layananmu memiliki potensi untuk sukses. Berikan data-data yang mendukung pernyataanmu.
  • Yakinkan investor bahwa kamu adalah tim yang tepat. Investor juga ingin melihat bahwa kamu adalah tim yang tepat untuk menjalankan bisnismu. Berikan gambaran tentang timmu dan pengalaman yang dimilikinya.

Ingat, resesi hanyalah salah satu fase dalam siklus ekonomi. Jika kamu memiliki produk atau layanan yang inovatif dan memiliki tim yang tepat, maka kamu tetap memiliki peluang untuk sukses di saat resesi.

Jadi, jangan putus asa! Teruslah berjuang dan percaya pada diri sendiri.