PSAK untuk Usaha Retail dan Distribusi

PSAK untuk Usaha Retail dan Distribusi
Photo by charlesdeluvio / Unsplash

PSAK adalah standar yang diterapkan dalam pembuatan laporan akuntansi yang mana PSAK adalah sebuah pedoman yang digunakan akuntan untuk membuat laporan keuangan.

Tujuannya adalah untuk menciptakan laporan keuangan yang seragam dan mudah dipahami. Selain itu, pedoman ini juga bisa memudahkan akuntan untuk menganalisis dan membandingkan isinya dengan laporan keuangan sebelumnya.

Usaha retail dan distribusi adalah usaha yang menjual barang atau jasa kepada konsumen akhir atau kepada pengecer lain. Usaha retail dan distribusi memiliki karakteristik yang berbeda dari usaha manufaktur, sehingga memerlukan perlakuan akuntansi yang berbeda pula.

PSAK yang Perlu Diperhatikan

Berikut adalah PSAK yang perlu diperhatikan untuk usaha retail dan distribusi:

  • PSAK 70: Akuntansi untuk Persediaan

PSAK 70 mengatur mengenai pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan persediaan untuk usaha retail dan distribusi. PSAK 70 juga mengatur mengenai pengakuan persediaan, pengukuran persediaan, dan penyajian persediaan.

  • PSAK 71: Akuntansi untuk Jasa Profesional

PSAK 71 juga mengatur mengenai pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan aset, kewajiban, pendapatan, dan beban untuk usaha retail dan distribusi. PSAK 71 juga mengatur mengenai pengakuan pendapatan dari jasa profesional, pengakuan beban untuk jasa profesional, dan pengakuan aset dan kewajiban yang terkait dengan jasa profesional.

  • PSAK 72: Jasa Konsultansi

PSAK 72 juga mengatur mengenai pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan pendapatan, beban, aset, dan kewajiban untuk usaha retail dan distribusi. PSAK 72 juga mengatur mengenai pengakuan pendapatan dari jasa konsultasi, pengakuan beban untuk jasa konsultasi, dan pengakuan aset dan kewajiban yang terkait dengan jasa konsultasi.

  • PSAK 73: Jasa Penilai

PSAK 73 juga mengatur mengenai pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan pendapatan, beban, aset, dan kewajiban untuk usaha retail dan distribusi. PSAK 73 juga mengatur mengenai pengakuan pendapatan dari jasa penilai, pengakuan beban untuk jasa penilai, dan pengakuan aset dan kewajiban yang terkait dengan jasa penilai.

  • PSAK 74: Jasa Hukum

PSAK 74 juga mengatur mengenai pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan pendapatan, beban, aset, dan kewajiban untuk usaha retail dan distribusi. PSAK 74 juga mengatur mengenai pengakuan pendapatan dari jasa hukum, pengakuan beban untuk jasa hukum, dan pengakuan aset dan kewajiban yang terkait dengan jasa hukum.

  • PSAK 75: Jasa Akuntansi dan Review

PSAK 75 juga mengatur mengenai pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan pendapatan, beban, aset, dan kewajiban untuk usaha retail dan distribusi. PSAK 75 juga mengatur mengenai pengakuan pendapatan dari jasa akuntansi dan review, pengakuan beban untuk jasa akuntansi dan review, dan pengakuan aset dan kewajiban yang terkait dengan jasa akuntansi dan review.

Selain PSAK-PSAK tersebut, usaha retail dan distribusi juga perlu memperhatikan PSAK lainnya yang relevan, seperti PSAK 24: Akuntansi untuk Pajak Penghasilan, PSAK 46: Akuntansi Aset Tak Berwujud, dan PSAK 48: Akuntansi Reksa Dana.

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh usaha retail dan distribusi dalam melakukan pembukuan:

  • Pengakuan persediaan

Persediaan harus diakui pada saat barang atau jasa telah diperoleh dan siap untuk dijual.

  • Pengakuan pendapatan

Pendapatan harus diakui pada saat barang atau jasa telah diserahkan kepada pelanggan dan hak atas barang atau jasa tersebut telah berpindah ke pelanggan.

  • Pengakuan beban

Beban harus diakui pada saat beban tersebut terjadi.

  • Pengakuan aset

Aset harus diakui pada saat aset tersebut diperoleh dan memenuhi syarat untuk pengakuan.

  • Pengakuan kewajiban

Kewajiban harus diakui pada saat kewajiban tersebut timbul.

Dengan memahami PSAK yang berlaku dan menerapkannya secara konsisten, usaha retail dan distribusi dapat menghasilkan laporan keuangan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Hal-hal Spesifik yang Perlu Diperhatikan

Berikut adalah beberapa hal spesifik yang perlu diperhatikan oleh usaha retail dan distribusi:

  • Persediaan

Usaha retail dan distribusi memiliki persediaan yang cukup besar, sehingga perlu dilakukan pengelolaan persediaan yang efektif untuk menghindari terjadinya kelebihan atau kekurangan persediaan.

  • Potongan penjualan

Usaha retail dan distribusi sering memberikan potongan penjualan kepada pelanggannya. Potongan penjualan harus diakui sebagai beban pada saat potongan penjualan tersebut diberikan.

  • Retur penjualan

Usaha retail dan distribusi juga sering menerima retur penjualan dari pelanggannya. Retur penjualan harus diakui sebagai pengurang pendapatan pada saat retur penjualan tersebut diterima