Pentingnya Integrasi Vertikal dan Horizontal Bagi Pebisnis

Pentingnya Integrasi Vertikal dan Horizontal Bagi Pebisnis
Photo by krakenimages / Unsplash

Pasar tidak selalu bagus. Ada kalanya pasar sedang lesu, persaingan ketat, atau bahkan terjadi krisis. Dalam kondisi seperti ini, pebisnis perlu memikirkan strategi untuk bertahan dan bahkan mengembangkan bisnisnya, walau hampir kebanyakan pebisnis terutama pengusaha UMKM di Indonesia lebih menyukai strategi "wait and see" yang seringkali dapat membawa bisnis ke jurang kebangkrutan dengan cepat tanpa dapat diantisipasi. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan integrasi vertikal dan horizontal pada saat bisnis dalam kondisi relatif baik.

Integrasi vertikal adalah strategi bisnis di mana perusahaan mengakuisisi atau bergabung dengan bisnis lain dalam rantai pasokannya. Integrasi vertikal dapat dilakukan ke arah atas (upstream) atau ke arah bawah (downstream). Integrasi vertikal ke arah atas dapat dilakukan dengan mengakuisisi atau bergabung dengan pemasok, sedangkan integrasi vertikal ke arah bawah dapat dilakukan dengan mengakuisisi atau bergabung dengan distributor atau pengecer.

Integrasi horizontal adalah strategi bisnis di mana perusahaan mengakuisisi atau bergabung dengan perusahaan sejenis di pasar yang sama. Integrasi horizontal dapat dilakukan dengan mengakuisisi atau bergabung dengan pesaing, atau dengan mengakuisisi atau bergabung dengan perusahaan yang memproduksi produk atau layanan yang serupa.

Kedua strategi ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Integrasi vertikal dapat memberikan beberapa keuntungan, seperti:

  • Peningkatan efisiensi: Dengan mengintegrasikan rantai pasokannya, perusahaan dapat mengurangi biaya produksi, transportasi, dan penyimpanan.
  • Peningkatan kontrol: Dengan mengintegrasikan rantai pasokannya, perusahaan dapat memiliki kontrol yang lebih besar atas kualitas produk dan layanan yang ditawarkannya.
  • Peningkatan peluang: Dengan mengintegrasikan rantai pasokannya, perusahaan dapat membuka peluang baru untuk pertumbuhan dan ekspansi.

Sementara itu, integrasi horizontal dapat memberikan beberapa keuntungan, seperti:

  • Peningkatan pangsa pasar: Dengan mengakuisisi atau bergabung dengan pesaing, perusahaan dapat meningkatkan pangsa pasarnya.
  • Peningkatan kekuatan tawar-menawar: Dengan menjadi pemain yang lebih besar, perusahaan dapat memiliki kekuatan tawar-menawar yang lebih besar terhadap pemasok dan distributor.
  • Peningkatan efisiensi: Dengan menggabungkan operasi dari dua perusahaan yang sejenis, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasionalnya.

Namun, kedua strategi ini juga memiliki beberapa tantangan, seperti:

  • Biaya: Integrasi vertikal dan horizontal dapat membutuhkan biaya yang besar, baik dalam bentuk biaya akuisisi atau biaya untuk mengintegrasikan operasi dua perusahaan.
  • Kompleksitas: Integrasi vertikal dan horizontal dapat meningkatkan kompleksitas operasional perusahaan.
  • Resiko: Integrasi vertikal dan horizontal dapat menimbulkan risiko baru, seperti risiko gagalnya akuisisi atau risiko persaingan yang semakin ketat.

Oleh karena itu, pebisnis perlu mempertimbangkan dengan matang sebelum memutuskan untuk melakukan integrasi vertikal atau horizontal. Pebisnis perlu memastikan bahwa keuntungan yang diperoleh dari integrasi tersebut lebih besar daripada biaya dan risiko yang harus ditanggung.

Salah satu prasyarat untuk dapat melakukan integrasi vertikal dan horizontal adalah apabila memiliki tata kelola manajemen yang baik. Tata kelola manajemen yang baik meliputi aspek keuangan, pembukuan, dan perpajakan.

Aspek keuangan meliputi pengelolaan keuangan perusahaan secara keseluruhan, termasuk arus kas, aset, dan kewajiban. Pebisnis perlu memiliki pemahaman yang baik tentang aspek keuangan agar dapat membuat keputusan bisnis yang tepat, termasuk keputusan untuk melakukan integrasi vertikal atau horizontal.

Aspek pembukuan meliputi pencatatan transaksi keuangan perusahaan. Pebisnis perlu memiliki sistem pembukuan yang baik agar dapat memantau kinerja keuangan perusahaan secara akurat. Sistem pembukuan yang baik sangat diperlukan sebagai cerminan atas usaha yang bertanggung jawab (terhadap pemegang saham), transparan dan berintegritas untuk mendukung proses integrasi vertikal atau horizontal dengan para mitra usaha dan pemodal

Aspek perpajakan meliputi pengelolaan pajak perusahaan. Pebisnis perlu memiliki pemahaman yang baik tentang peraturan perpajakan agar dapat meminimalkan beban pajak perusahaan. Tata kelola yang baik tentang perpajakan juga diperlukan oleh para mitra usaha dan pemodal untuk mendukung proses integrasi vertikal atau horizontal dikarenakan aspek perpajakan merupakan komponen penting untuk mengurangi atau bahkan meniadakan resiko pidana di kemudian hari

Dengan memiliki tata kelola manajemen yang baik, pebisnis akan lebih siap untuk menghadapi berbagai tantangan yang mungkin dihadapi dalam proses integrasi vertikal atau horizontal.

Silahkan tuliskan komentar anda dibawah ini apabila anda mempunyai pengalaman buruk dengan kondisi yang bisnis bermasalah atau pengalaman yang baik akibat dilakukannya integrasi vertikal atau horizontal