Mimpi Besar, Bisnis Meroket: Franchise, Bukan Jalan Pintas, Tapi Jalan Jitu!

Mimpi Besar, Bisnis Meroket: Franchise, Bukan Jalan Pintas, Tapi Jalan Jitu!
Photo by Khachik Simonian / Unsplash


Banyak pekerjaan, pajak, dan kekayaan diciptakan oleh perusahaan yang bertumbuh pesat, berawal dari ide brilian yang kemudian diskalakan. Nah, kalau bicara soal ekspansi, salah satu cara populer yang kian diminati adalah franchise. Asosiasi Franchise Internasional mencatat, franchise Amerika Serikat saja sudah meraup lebih dari 825 miliar dolar untuk barang dan jasa di tahun 2022, dan angka ini diperkirakan terus meningkat!

Smart UMKM dengan pengalaman tim kami lebih dari 15 tahun menangani berbagai jenis usaha dan merk melihat lansung bagaimana model bisnis franchise menawarkan kesempatan yang luar biasa bagi perusahaan yang ingin berkembang dan individu yang mencari peluang usaha untuk menciptakan nilai ekonomi dan sosial.

Namun, di antara para klien kita yang mana di dalamnya juga termasuk eksekutif berpengalaman, dan bahkan mungkin masyarakat umum, masih banyak mitos terkait franchise. Mulai dari anggapan franchise bisa jalan sendiri, sampai nggak ada ruang untuk kreativitas dan inovasi. Yuk kita bahas tiga mitos terpopuler, beserta alasan kenapa franchise tepat untukmu:

Mitos #1: Franchise bisa sukses autopilot. Franchise sukses butuh banyak kolaborasi: pemilik merek (franchisor), pewaralaba (franchisee), bank dan investor yang urus pembiayaan.

Memang, franchise menawarkan jalur pertumbuhan dengan brand dan model bisnis yang sudah mapan. Buka cabang baru jadi lebih mudah karena ada "buku panduan sukses" dari perusahaan. Tapi bukan berarti bisa duduk manis tanpa usaha. Punya rencana fitness nggak sama dengan langsung berolahraga, kan?

Franchisee yang buka cabang baru harus pusing-pusing mulai dari pemilihan lokasi, perencanaan pembukaan, sampai urusan kepemimpinan, karyawan, dan manajemen rantai pasokan setelah beroperasi.

Hampir semua franchisee dan franchisor yang kami temui bilang butuh kegigihan, ketahanan, dan jiwa kewirausahaan untuk sukses.

Soozie Lazenby, pemilik empat franchise StretchLab di Tampa Bay Metro Area, bilang, "Franchise nggak jalan sendiri. Nggak ada yang namanya pemilik setengah absen." Senada dengan Neal Faulkner, salah satu pendiri Dunkin' Donuts 23 tahun lalu kini punya banyak cabang dan 500 karyawan, menekankan, "Franchisee harus turun tangan langsung dan siap mengerjakan semua tugas!"

Franchise adalah peluang luar biasa, tapi dengan syarat kamu mau kerja keras.

Mitos #2: Franchise nggak ada unsur kewirausahaan. Orang biasanya bayangkan entrepreneur itu mulai dari nol, menghidupkan ide sendiri. Padahal, menskalakan sesuatu yang sudah ada butuh kreativitas nggak kalah keren dan ribet!

Neal, franchisee Dunkin' Donuts tadi, besar di peternakan Kansas, yang dia gambarkan sebagai lingkungan penuh kewirausahaan. Franchise menawarkan tantangan serupa untuk menguasai berbagai tugas dan kreatif dalam menyelesaikannya. Buka cabang baru Dunkin' Donuts mirip bangun bisnis dari nol: Neal harus urus konstruksi, negosiasi bank, kelola karyawan, dan banyak lagi.

Anggapan franchise nggak ada unsur kewirausaananya sebagian muncul karena gambaran franchise sebagai model top-down. Padahal, banyak franchise yang jadi laboratorium eksperimen yang inovasinya bisa diterapkan ke seluruh brand. Contohnya, Egg McMuffin (McDonald's), Munchkin (Dunkin Donuts), dan Black Card (Planet Fitness) adalah produk yang lahir dari inovasi franchisee individu.

Franchise bisa kasih dua keunggulan sekaligus: kesempatan jadi entrepreneur plus manfaat dari kewirausahaan orang lain. Presiden Babson College dan co-founder Jiffy Lube International, Stephen Spinelli Jr., berbagi cerita bahwa inovasi dari satu franchisee Jiffy Lube bisa disebar ke semua cabang dalam 48 jam!

Amanda Bialek, pakar pemasaran franchise, merangkumnya dengan tepat: "Franchise memberi kesempatan menyalurkan jiwa kewirausahaan dengan panduan playbook yang jitu."

Mitos #3: Franchise nggak lokal dan nggak cocok untuk semua orang atau jenis bisnis. Ada yang memandang franchise sebagai perpanjangan perusahaan besar. Padahal, seringkali brand franchise dijalankan oleh individu lokal, tetangga kamu, yang ingin jadi pemilik dan entrepreneur. Franchisee yang dimiliki dan dikelola secara lokal ini kemudian menciptakan lapangan kerja dan dampak sosial, menguntungkan komunitas.

Selain itu, ada anggapan bahwa franchise cocok untuk orang bermodal besar dan mencari bisnis stabil. Padahal, gelombang franchisee masa kini lebih muda, penuh ide segar untuk menyesuaikan diri dengan tren baru.

Edible Arrangements melihat tren pemilik franchise muda yang menggunakan tools berbasis internet untuk terhubung dengan pelanggan. Franchisor yang meluncurkan brand baru juga bisa lebih muda. Sepupu Jim Tselikis dan Sabin Lomac, misalnya, mendirikan Cousins Maine Lobster

Smart UMKM ID: Solusi Tepat untuk Franchise yang Sukses dan Bebas Pusing!

Di sinilah Smart UMKM ID hadir sebagai solusi bagi pemilik merek (franchisor) dan pewaralaba (franchisee) untuk mencapai kesuksesan bersama.

Melalui program Jagoan UMKM, kita menyediakan berbagai layanan untuk membantu UMKM, termasuk:

  • Perencanaan model bisnis franchise: Smart UMKM ID membantu franchisor merancang model bisnis franchise yang efektif dan menguntungkan. Tim ahli kami akan membantu menganalisis pasar, menentukan target konsumen, dan menyusun strategi pemasaran yang tepat.
  • Pengembangan sistem dan prosedur: Kami membantu franchisor membangun sistem dan prosedur yang standar dan terdokumentasi. Hal ini penting untuk memastikan kelancaran operasi dan menjaga kualitas brand di seluruh jaringan franchise.
  • Pelatihan dan edukasi: Smart UMKM ID menyediakan pelatihan dan edukasi bagi franchisor dan franchisee tentang berbagai aspek bisnis franchise, seperti manajemen keuangan, pemasaran, dan layanan pelanggan.
  • Konsultasi dan pendampingan: Tim ahli kami siap memberikan konsultasi dan pendampingan kepada franchisor dan franchisee dalam berbagai aspek bisnis franchise.

Dengan memanfaatkan layanan Smart UMKM ID, franchisor dan franchisee dapat:

  1. Menghemat waktu dan sumber daya: Smart UMKM ID membantu menyelesaikan berbagai tugas yang terkait dengan franchise, sehingga franchisor dan franchisee dapat fokus pada hal lain yang lebih penting.
  2. Meningkatkan peluang sukses: Layanan Smart UMKM ID dirancang untuk membantu franchisor dan franchisee mencapai kesuksesan dalam bisnis franchise.
  3. Membangun hubungan yang kuat: Smart UMKM ID memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi yang efektif antara franchisor dan franchisee.
    Smart UMKM ID adalah mitra terpercaya untuk franchisor dan franchisee yang ingin mencapai kesuksesan dalam bisnis franchise. Dengan layanan yang komprehensif dan tim ahli yang berpengalaman, Smart UMKM ID membantu mewujudkan franchise yang sukses dan bebas pusing!

Bergabunglah dengan Smart UMKM ID dan wujudkan mimpi franchise Anda!