Mengukur Potensi Penghematan dalam Kondisi Arus Kas yang Terbatas Dengan Rasio Biaya Diskresioner

Mengukur Potensi Penghematan dalam Kondisi Arus Kas yang Terbatas Dengan Rasio Biaya Diskresioner
Photo by Sigmund / Unsplash

Dalam dunia bisnis, rasio biaya diskresioner merupakan metrik penting yang digunakan untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk mengurangi pengeluaran dalam situasi arus kas yang terbatas. Rasio ini sangat berguna bagi analis keuangan saat menilai prospek perusahaan yang menghadapi kesulitan keuangan.

Apa itu Rasio Biaya Diskresioner?

Rasio biaya diskresioner diperoleh dengan membagi total biaya diskresioner dengan total penjualan perusahaan. Biaya diskresioner mengacu pada biaya-biaya yang tidak langsung berkontribusi pada produksi atau penjualan yang sedang berlangsung. Beberapa contoh biaya diskresioner meliputi:

  • Biaya pemasaran
  • Biaya penelitian dan pengembangan
  • Biaya pelatihan
  • Biaya perbaikan dan pemeliharaan

Rasio biaya diskresioner yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan memiliki potensi yang cukup besar untuk mengurangi pengeluaran dalam jangka pendek. Hal ini dapat dilakukan dengan memotong biaya-biaya yang tidak esensial dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya.

Manfaat Menghitung Rasio Biaya Diskresioner

Menghitung rasio biaya diskresioner menawarkan beberapa manfaat bagi perusahaan, terutama bagi perusahaan yang menghadapi tantangan keuangan. Manfaat-manfaat tersebut meliputi:

  • Mengidentifikasi area penghematan: Rasio ini membantu perusahaan untuk mengidentifikasi area-area di mana pengeluaran dapat dikurangi tanpa secara signifikan mempengaruhi operasi bisnis.
  • Membuat keputusan yang tepat: Rasio ini menyediakan informasi berharga bagi manajemen dalam membuat keputusan yang tepat terkait pengalokasian sumber daya dan strategi penghematan biaya.
  • Meningkatkan arus kas: Dengan mengurangi biaya diskresioner, perusahaan dapat meningkatkan arus kas dan memperbaiki kesehatan keuangan secara keseluruhan.

Contoh Kasus Penerapan : Tony Twinkle Donut Company

Tony Twinkle Donut Company (Bukan Nama Sebenarnya), sebuah perusahaan donat yang ingin menjadi perusahaan tertutup dari yang sebelumnya perusahaan yang tercatat di bursa saham, menghadapi tantangan keuangan yang mengharuskan mereka untuk mencari solusi untuk meningkatkan arus kas. Manajemen perusahaan mempertimbangkan untuk memotong biaya diskresioner secara signifikan untuk memenuhi kewajiban finansial yang akan timbul dari privatisasi.

Untuk mengevaluasi efektivitas strategi pemotongan biaya diskresioner, tim manajemen Tony Twinkle Donut Company menghitung rasio biaya diskresioner perusahaan. Berikut adalah rincian biaya diskresioner dan penjualan perusahaan:

Biaya DiskresionerJumlah
Reparasi dan pemeliharaan$185,000
Pemasaran$486,000
Pelatihan$72,000
Pengembangan produk baru$340,000
Total$1,083,000
PenjualanJumlah
Penjualan$650,000

Dengan menggunakan rumus rasio biaya diskresioner, diperoleh hasil sebagai berikut:

Rasio biaya diskresioner = Total biaya diskresioner / Penjualan

Rasio biaya diskresioner Tony Twinkle Donut Company = $1,083,000 / $650,000 = 1,67

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa rasio biaya diskresioner Tony Twinkle Donut Company cukup tinggi, yaitu 1,67. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki potensi yang besar untuk mengurangi biaya diskresioner secara signifikan.

Analisis dan Keputusan

Berdasarkan hasil perhitungan rasio biaya diskresioner, tim manajemen Tony Twinkle Donut Company melakukan analisis lebih lanjut untuk menentukan dampak pemotongan biaya diskresioner terhadap arus kas perusahaan. Mereka memperkirakan bahwa dengan memotong semua biaya diskresioner, perusahaan dapat meningkatkan arus kas sebesar $1,083,000.

Namun, tim manajemen juga mempertimbangkan dampak jangka panjang dari pemotongan biaya diskresioner. Mereka menyadari bahwa pengurangan biaya pemasaran dapat mempengaruhi pangsa pasar perusahaan, sementara penundaan perbaikan dan pemeliharaan dapat mengurangi kapasitas produksi dan merusak peralatan.

Setelah mempertimbangkan dengan cermat, tim manajemen Tony Twinkle Donut Company memutuskan bahwa strategi pemotongan biaya diskresioner terlalu berisiko dan dapat berdampak negatif terhadap pertumbuhan dan stabilitas perusahaan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, mereka membatalkan rencana privatisasi dan mencari solusi alternatif untuk meningkatkan arus kas.

Kesimpulan

Rasio biaya diskresioner merupakan alat yang berharga bagi perusahaan untuk mengevaluasi potensi penghematan biaya dan meningkatkan arus kas dalam jangka pendek. Namun, penting untuk mempertimbangkan dampak jangka panjang dari pemotongan biaya diskresioner sebelum mengambil tindakan. Perusahaan harus memastikan bahwa penghematan biaya tidak mengorbankan daya saing, kapasitas produksi, atau stabilitas operasional mereka.