Menaksir Omset Usaha Retail: Dari Sewa Tempat Sampai Online

Menaksir Omset Usaha Retail: Dari Sewa Tempat Sampai Online
Photo by Viktor Bystrov / Unsplash

Hai guys! Pernah kepikiran gak sih, kira-kira berapa ya omset sebuah toko retail? Nah, di blog kali ini, kita bakal bahas dua cara untuk menaksir omset usaha retail:

1. Berdasarkan Biaya Sewa Tempat

Banyak orang bilang, besaran sewa tempat bisa jadi indikator kasar omset sebuah toko. Biasanya, pemilik toko rela membayar sewa tinggi karena yakin tokonya bakal menghasilkan omset yang lebih besar.

Caranya gampang:

  • Cari tahu besaran sewa tempat per bulan.
  • Kalikan sewa per bulan dengan 12 (asumsi sewa tahunan).
  • Gunakan rumus: Omset Tahunan = Sewa Tahunan x Faktor Pengali

Faktor Pengali

Nilai Faktor Pengali tergantung jenis usaha dan lokasi toko. Berikut contohnya:

  • Kafe: 4-8
  • Toko Baju: 6-10
  • Toko Elektronik: 8-12
  • Minimarket: 10-15

Contoh:

Misalnya, sewa toko baju di mall A sebesar Rp 10 juta per bulan. Maka, perkiraan omset tahunannya:

  • Sewa Tahunan = Rp 10 juta/bulan x 12 bulan = Rp 120 juta
  • Faktor Pengali = 8
  • Omset Tahunan = Rp 120 juta x 8 = Rp 960 juta

Catatan:

  • Cara ini hanya perkiraan kasar. Omset sebenarnya bisa lebih tinggi atau rendah, tergantung banyak faktor lain.
  • Faktor Pengali di atas hanya contoh, bisa berbeda di tiap daerah dan jenis usaha.

2. Berdasarkan Aktivitas Online dan E-commerce

Buat toko online, omset bisa diestimasikan dari beberapa data:

  • Jumlah pengunjung website/toko online per bulan.
  • Rata-rata konversi pengunjung menjadi pembeli (conversion rate).
  • Rata-rata nilai pembelian per pembeli (average order value).

Rumus:

Omset Bulanan = Jumlah Pengunjung x Conversion Rate x Average Order Value

Contoh:

Misalnya, toko online kamu punya 10.000 pengunjung per bulan, conversion rate 2%, dan average order value Rp 100.000. Maka, perkiraan omset bulanannya:

  • Omset Bulanan = 10.000 x 2% x Rp 100.000 = Rp 2.000.000

Tips:

  • Gunakan tools analitik website/e-commerce untuk melacak data pengunjung, konversi, dan nilai pembelian.
  • Pantau performa toko online secara berkala untuk melihat tren dan peluang peningkatan omset.

Mengapa Menaksir Omset Usaha Retail Penting?

Menaksir omset usaha retail bukan hanya soal angka, tapi juga tentang memahami potensi dan arah bisnis. Berikut beberapa alasan mengapa menaksir omset penting:

1. Membantu Perencanaan Bisnis

  • Mengetahui perkiraan omset membantu kamu membuat anggaran dan strategi yang realistis.
  • Kamu bisa memprediksi kebutuhan modal, karyawan, dan inventaris.
  • Membantu kamu menentukan target penjualan dan strategi untuk mencapainya.

2. Mengevaluasi Kinerja Usaha

  • Membandingkan omset aktual dengan perkiraan membantu kamu melihat apakah bisnis berjalan sesuai rencana.
  • Kamu bisa mengidentifikasi area yang perlu dioptimalkan untuk meningkatkan omset.
  • Membantu kamu melacak kemajuan dan perkembangan bisnis dari waktu ke waktu.

3. Menarik Investor dan Pendanaan

  • Investor ingin melihat potensi keuntungan sebelum berinvestasi.
  • Perkiraan omset yang realistis membantu kamu menarik investor dan mendapatkan pendanaan.
  • Memberikan gambaran kepada investor tentang prospek dan stabilitas bisnis.

4. Membantu Pengambilan Keputusan

  • Mengetahui perkiraan omset membantu kamu membuat keputusan bisnis yang tepat.
  • Kamu bisa memutuskan apakah perlu membuka cabang baru, menambah produk, atau mengubah strategi marketing.
  • Membantu kamu meminimalkan risiko dan memaksimalkan peluang keuntungan.

5. Meningkatkan Motivasi dan Semangat

  • Memiliki target omset yang jelas membantu kamu dan tim tetap termotivasi.
  • Melihat kemajuan dan pencapaian omset meningkatkan semangat dan optimisme.
  • Membantu membangun budaya kerja yang fokus pada hasil dan target.

Penutup

Menaksir omset bukan hanya tentang angka, tapi juga tentang memahami dan mengendalikan bisnis. Dengan menaksir omset secara akurat, kamu bisa membuat keputusan yang tepat, meningkatkan kinerja, dan mencapai tujuan bisnis.

Ingat, omset bukan satu-satunya indikator kesuksesan. Faktor lain seperti kepuasan pelanggan, brand awareness, dan loyalitas pelanggan juga penting.

Semoga bermanfaat!