Mempersiapkan Proyeksi Keuangan yang Solid untuk Mendapatkan Investasi

Mempersiapkan Proyeksi Keuangan yang Solid untuk Mendapatkan Investasi
Photo by Headway / Unsplash

Sebagai seorang wirausaha yang sedang mencari investasi, Anda pasti tahu bahwa Anda memerlukan lebih dari sekadar ide bisnis yang bagus - Anda memerlukan proposal atau rencana bisnis yang mencakup proyeksi keuangan yang solid.

Ini sangat penting ketika Anda mencari investor yang tepat karena ini menunjukkan kepada investor bahwa Anda memahami dasar-dasar bisnis Anda. Ini juga membantu investor memahami poin penting lainnya, seperti daya tarik model bisnis Anda; jumlah modal yang diperlukan untuk mencapai tonggak-tonggak tertentu pencapaian usaha; dan penilaian perusahaan yang akan diterapkan pada putaran pembiayaan yang anda perlukan pada saat mengajukan proposal.

Namun, menentukan apa yang harus dimasukkan dalam proyeksi keuangan terkadang jadi hal yang sulit. Di Smart UMKM ID, kami melihat dan telah membantu ratusan rencana bisnis pengusaha UMKM setiap tahunnya. Inilah yang ingin kami sampaikan melalui artikel kali ini kepada pengusaha UMKM atau yang akan merintis usaha baru.

Sertakan Angka yang Tepat

Hal terpenting dalam proyeksi keuangan adalah laporan pendapatan yang menjelaskan pendapatan, biaya barang yang terjual, dan pengeluaran Anda. Proyeksi arus kas juga penting: Kebanyakan usaha rintisan dan UMKM pada umumnya sulit mendapatkan keuntungan pada awalnya, jadi penting bagi investor untuk memahami traksi bisnis yang direncanakan oleh perusahaan dan apakah mereka memiliki dana untuk terus beroperasi hingga mencapai tujuan atau tonggak tertentu di dalam rencana keuangan. Sertakan proyeksi triwulanan, dan jika perlu, bulanan untuk berbagai skenario, serta rencana anda jika hal-hal tidak berjalan sesuai rencana.

Banyak pengusaha UMKM menyajikan rencana bisnis dan keuangan hanya pada skenario yang paling mungkin terjadi dalam arus kas mereka. Namun, kami sering bertanya, apa skenario terburuk Anda yang bisa saja (dan kemungkinan besar pasti) terjadi? Misalnya, apa yang akan terjadi jika pendapatan Anda tertunda selama enam bulan atau satu tahun? Kapan Anda akan kehabisan uang? Ini bukan hanya informasi penting untuk dimiliki, tetapi juga merupakan titik referensi yang baik bagi investor untuk melihat bagaimana para pengusaha UMKM mengevaluasi dan merencanakan mitigasi risiko.

Berdasarkan pengalaman kami, usaha rintisan dan UMKM memerlukan proses edukasi pasar dan belajar yang tidak sebentar, dan hal ini adalah sesuatu yang natural, bahkan usaha-usaha besar yang kita kenal sekarang ini membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk mulai menghasilkan keuntungan untuk mencapai Break Event Point (BEP)

Berikut ini tabel dan urutan tercepat perusahaan terbesar di dunia di awal pendirian mulai menghasilkan keuntungan untuk mencapai BEP

Perusahaan Tahun Berdiri Tahun Pertama Keuntungan Jumlah Tahun Mulai Untung Pendapatan Sekarang Ini (Dalam Milyar)
Ford 1903 1903 0.5 $136.3
Apple 1976 1978 2.0 $365.8
Alphabet / Google 1998 2001 3.0 $239.2
Intel 1968 1971 3.0 $79.0
Meta / Facebook 2004 2009 5.0 $109.5
Fedex 1971 1976 5.0 $22.6
Walmart 1962 1968 6.0 $572.8
Netflix 1997 2003 6.0 $28.6
ESPN 1979 1985 6.0 $10.0
Zopa 2005 2011 6.0 $0.3
TikTok 2012 2019 7.0 $58.0
Amazon 1994 2003 9.0 $38.6
Snap Inc (Snapchat) 2011 2021 10.0 $4.1
Deepmind 2010 2020 10.0 $0.8
Etsy 2005 2016 11.0 $0.5
Pinterest 2010 2021 11.0 $0.9
Spotify 2006 2018 12.0 $10.9
Uber 2009 2021 12.0 $5.8
Twitter 2006 2018 12.0 $5.1
CNN 1979 1991 12.0 $0.5
Dropbox 2007 2021 14.0 $0.6
Tesla 2003 2020 17.0 $17.7
Toyota 1937 1963 26.0 $0.2

Seringkali perbedaan antara kesuksesan dan kegagalan terletak pada pelaksanaan, jadi kami ingin tahu bagaimana seorang pengusaha UMKM akan mengatasinya ketika hal-hal tidak berjalan sesuai rencana.

Ketahui faktor faktor ekonomi dalam Industri Anda - dan Jangan Memberikan Proyeksi Berlebihan

Berbagai jenis industri memiliki marjin dan profil biaya yang berbeda, yang harus diketahui oleh para pendiri jika mereka ingin menghasilkan proyeksi keuangan yang akurat dan masuk akal. Sebagai contoh, perusahaan perangkat lunak dan Software-as-a-service (SAAS) bisa memiliki marjin kotor hingga 90% karena biaya barang yang terjual sangat rendah. Di sisi perangkat keras, marjin kotor lebih mendekati 50% karena biaya manufaktur. Industri otomotif tradisional memiliki marjin keuntungan bersih antara 3% dan 5%.

Untuk membiayai semua riset dan pengeluaran lainnya, perusahaan memerlukan volume pendapatan yang besar dengan skala ekonomi yang memadai dimana perusahaan tersebut berada. Jika seorang pengusaha memproyeksikan keuntungan yang tidak mencerminkan kenyataan industri mereka, itu akan merusak kredibilitas mereka karena akan menunjukkan bahwa mereka belum melakukan pekerjaan rumah mereka atau tidak memahami bisnis mereka, yang dapat membuat investor bertanya-tanya apakah mereka dapat mempercayai semua proyeksi perusahaan tersebut.

Miliki Rencana - Namun Tetap Fleksibel

Pengusaha dan pendiri usaha UMKM seringkali menciptakan skenario berdasarkan asumsi yang berbeda dari realitas pasar - termasuk waktu untuk mulai menghasilkan pendapatan, marjin, dan pengeluaran - hal ini dapat dimengerti, dikarenakan hampir kebanyakan pengusaha UMKM tidak memiliki sumber daya waktu dan uang untuk mendapatkan data yang akurat di awal pendirian usaha sehingga seringkali kami menganjurkan kepada pengusaha UMKM untuk menganggarkan anggaran sistem informasi yang memadai atau dapat menggunakan layanan alihdaya Smart UMKM ID, agar tercipta data keuangan yang mencakup informasi mengenai pasar, penjualan dan operasional yang optimal dan realistis yang kemungkinan besar diperlukan oleh investor potensial ketika meminta analisis keuangan lebih lanjut.

Salah satu hal yang juga kami anjurkan kepada pengusaha UMKM dan rintisan adalah membuat rencana kontinjensi dalam proyeksi keuangan. Karena yang menjadi pertanyaan kami (bahkan pemodal atau investor), jika hal-hal berjalan ke arah yang berlawanan dari rencana awal, perubahan apa yang akan Anda buat untuk memastikan kelangsungan hidup perusahaan?

Oleh karena itu, kami merekomendasikan agar usaha rintisan dan UMKM mengoptimalkan layanan alihdaya pembukuan, pajak dan bahkan keuangan seperti yang Smart UMKM ID sediakan agar bisa mendapatkan layanan pengelolaan keuangan secara profesional dengan biaya terjangkau yang bahkan mungkin hanya 1/4 dari biaya normal.

Bukan hanya di layanan keuangan, tetapi di beberapa proses bisnis lain yang bisa dialihdayakan, alasan kenapa perlu dialihdayakan juga sangat sederhana, dengan mengalihdayakan, perusahaan dapat secara fleksibel menentukan anggaran pengeluaran untuk bisnis inti dan terhindar dari konsekuensi kewajiban kepatuhan Undang Undang Ketenagakerjaan saat perusahaan memerlukan perubahan kebijakan atau arah bisnis secara radikal

Gunakan Model Bisnis yang Masuk Akal untuk Tahapan Pengembangan Bisnis Anda

Pada tahun pertama dan kedua operasi, perusahaan memiliki gagasan yang cukup baik tentang apa yang perlu mereka lakukan untuk mencapai tonggak-tonggak dan sumber daya apa yang mereka butuhkan untuk mencapainya. Misalnya, jika mereka perlu mengembangkan fitur baru, mereka kemungkinan besar dapat memperkirakan berapa banyak insinyur dan berapa banyak waktu yang harus mereka alokasikan untuk proyek tersebut.

Demikian pula, seharusnya cukup mudah untuk menghitung berapa banyak biayanya dan berapa banyak pendapatan yang perlu dihasilkan untuk membiayainya, cara ini disebut sebagai pengembangan rencana dan proyeksi keuangan "bottom-up" yang mana pendekatan seperti ini adalah langkah paling rasional bagi UMKM dan usaha rintisan dalam mengembangkan model bisnis dengan proyeksi keuangan mengingat ketersediaan dana diasumsikan sangat minim (atah bahkan tidak ada)

Pendekatan pembuatan rencana atau proyeksi keuangan "top down" dapat dilakukan apabila perusahaan telah mempunyai laporan data historis, hasil riset yang memadai dan yang terpenting ketersediaan modal atau kapital yang memadai sesuai kapasitas yang diperlukan untuk setiap bagian dari kegiatan usaha. Sehingga umumnya pendekatan top-down hanya dapat dilakukan oleh perusahaan besar atau yang sudah mapan.

Pentingnya Memilih Investor yang Tepat

Tidak semua pengusaha UMKM atau usaha rintisan bisa memilih investor - karena sering kali karena posisi "tawar" yang masih rendah, mayoritas pengusaha UMKM dan usaha rintisan tidak akan menolak atau menyaring siapa pun yang bisa memberikan modal atau uang. Namun, idealnya, para pengusaha UMKM seharusnya mencari investor yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman dimana industri UMKM atau rintisan tersebut berada, karena berada satu "kapal" dengan investor yang tidak tepat sering kali membuat proyeksi keuangan dan eksekusi rencana bisnis bahkan menjadi jauh dari rasionalitas sesuai karakteristik industri, dan seringkali berujung pada kebangkrutan atau perselisihan bahkan tuntut menuntut di pengadilan.

Berdasarkan pengalaman kami, akan lebih lagi bijak bagi pengusaha UMKM atau usaha rintisan mencari mitra pemodal yang tidak hanya menyediakan uang, tetapi juga dan bahkan lebih baik dapat menyediakan sumber daya, keterampilan dan jaringan ketimbang uang semata yang pada umumnya dapat memberikan skema kewajiban atau kepemilikan yang lebih baik.

Keuntungan lain mencari mitra pemodal berupa perusahaan yang dapat memberikan tidak hanya uang adalah dukungan jangka panjang dengan membantu membuka pintu dengan pelanggan dan mitra potensial lainnya.

Smart UMKM ID dapat membantu pengusaha UMKM dan usaha rintisan menemukan mitra pemodal yang tepat sesuai dengan ekosistem bisnis yang berkelanjutan.

Penutup

Ada banyak detail yang harus disusun dan dipersiapkan, jadi pastikan Anda benar-benar siap untuk berbicara dengan percaya diri - dan jujur - tentang rencana bisnis Anda. Jika Anda ingin menarik investor yang berkomitmen pada pertumbuhan perusahaan Anda, Anda perlu berinvestasi waktu terlebih dahulu untuk memastikan angka-angka Anda cocok.