Memilih Waralaba yang Tepat: Brick-and-Mortar vs. Berbasis Layanan

Memilih Waralaba yang Tepat: Brick-and-Mortar vs. Berbasis Layanan

Memutuskan untuk membeli waralaba adalah langkah berani bagi calon pebisnis. Selain memilih merek waralaba yang tepat, Anda juga harus memahami model bisnis yang akan Anda jalankan. Waralaba secara umum terbagi dalam dua kategori: brick-and-mortar (toko fisik) dan berbasis layanan.

Pernahkah Anda terpikir untuk memiliki waralaba apa?

  • Salon?
  • Gym?
  • Perawatan taman?
  • Jasa pindahan?

Bisnis-bisnis ini semua bisa menjadi waralaba, namun dilihat dari model bisnisnya, salon dan gym termasuk kategori brick-and-mortar. Artinya, pelanggan mendatangi lokasi fisik untuk menerima layanan. Sementara perawatan taman dan jasa pindahan termasuk kategori berbasis layanan. Bisnis ini tidak memiliki lokasi fisik untuk bertemu pelanggan dan layanannya diberikan di tempat pelanggan.

Mari kita bahas beberapa perbedaan mendasar antara keduanya beserta kriteria yang perlu dipertimbangkan untuk pemilihan waralaba yang tepat.

1. Biaya Investasi

Biaya waralaba biasanya dipengaruhi oleh kebutuhan properti. Semakin besar properti yang dibutuhkan, semakin tinggi biaya investasinya. Waralaba brick-and-mortar pada umumnya membutuhkan investasi awal yang lebih besar. Membangun ruang retail tidak murah. Bayangkan saja gym yang membutuhkan peralatan seperti sepeda atau alat pilates, juga sound system berteknologi tinggi, televisi, ruang ganti, shower, dan lain sebagainya. Belum lagi biaya lantai, desain interior (dinding, panggung, berbagai ruangan), branding dan sebagainya.

Di sisi lain, waralaba berbasis layanan tidak selalu membutuhkan properti (beberapa bahkan bisa beroperasi dari kantor di rumah). Beberapa waralaba berbasis layanan mungkin memerlukan tempat penyimpanan untuk kendaraan atau peralatan yang dibawa ke lokasi pelanggan. Untuk bisnis seperti ini, idealnya memiliki ruang industri yang berbiaya rendah dan tidak terlalu menjadi sorotan. Ruang seperti ini biasanya membutuhkan sedikit renovasi dibandingkan ruang retail yang harus menarik pelanggan.

Estimasi biaya investasi untuk masing-masing jenis waralaba per unit atau wilayah biasanya seperti berikut:

  • Brick-and-mortar: Rp250 juta ke atas
  • Berbasis layanan: di bawah Rp300 juta

2. Waktu Pengembalian Modal

Waktu pengembalian modal berkaitan erat dengan biaya investasi. Berapa lama yang dibutuhkan untuk mencapai arus kas bulanan yang positif dan membangun bisnis yang berkelanjutan? Dalam hal kecepatan, waralaba berbasis layanan umumnya lebih cepat balik modal karena biaya investasi awal yang lebih rendah dan biaya overhead tetap yang lebih rendah.

Misalnya, waralaba jasa pindahan. Setelah Anda memiliki peralatan dan karyawan yang siap, biaya operasional bulan ke bulan akan lebih terkait dengan pertumbuhan pendapatan. Dengan demikian, model bisnis ini biasanya bisa mencapai cash flow lebih cepat.

Sedangkan waralaba brick-and-mortar (seperti salon) memiliki biaya investasi awal yang tinggi (ruang retail, tempat duduk, kursi, cermin, tempat cuci/kering rambut, dll.) dan kemungkinan akan membutuhkan waktu untuk membangun basis pelanggan yang kuat di suatu komunitas tertentu. Namun, mereka cenderung memiliki lebih banyak pelanggan tetap dan aliran pendapatan yang stabil dalam jangka waktu panjang.

3. Skalabilitas

Bisnis brick-and-mortar umumnya lebih mudah untuk dikembangkan. Setelah Anda memiliki satu waralaba yang sukses, akan lebih mudah untuk menambah cabang dan membangun kerajaan bisnis dengan menyebarkan biaya ke beberapa lokasi. Namun perlu diingat, investasi awal yang besar membuat biaya pembangunan akan serupa setiap kali Anda membuka lokasi baru.

Dengan waralaba berbasis layanan, alih-alih membangun lebih banyak lokasi fisik untuk ekspansi, Anda dapat memperluas wilayah dan meningkatkan penetrasi ke wilayah yang sudah ada. Meskipun ini bukan berarti tanpa biaya tambahan (misalnya biaya bensin, karyawan tambahan untuk memenuhi permintaan, perawatan peralatan yang lebih sering, dll.), namun investasi yang dibutuhkan bertahap sesuai dengan pendapatan yang diperoleh dan menciptakan skala ekonomis. Dengan membeli wilayah tambahan pada waralaba berbasis layanan, Anda dapat meningkatkan pendapatan dan pengganda penghasilan tanpa peningkatan proporsional dalam investasi modal.

4. Teknologi

Teknologi adalah hal yang penting untuk kedua jenis waralaba ini. Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi telah mengubah dunia waralaba. Khususnya, tugas yang berulang namun perlu dapat disederhanakan dan dilakukan dengan lebih efisien melalui teknologi. Untuk waralaba brick-and-mortar, pelanggan dapat dengan mudah menjadwalkan layanan secara langsung (booking perawatan rambut, kelas fitness, dll.). Untuk waralaba berbasis layanan, pelanggan dapat memesan layanan, dan karyawan dapat melakukan tugas secara real-time untuk menjaga kelancaran bisnis, seperti memesan suku cadang, membuat perkiraan biaya, dll.

5. Risiko Lokasi

Lokasi adalah kunci utama bagi waralaba brick-and-mortar. Menemukan properti dengan harga yang terjangkau dan berada di lokasi populer yang dapat menghasilkan pelanggan tetap adalah hal yang penting. Anda akan menawarkan layanan di lokasi yang tetap, sehingga semakin jauh jarak Anda dari pelanggan, semakin kecil kemungkinan mereka untuk datang ke tempat Anda. Sebagai contoh, gym harus mudah dijangkau oleh pelanggan yang ingin datang ke tempat Anda tiga sampai empat kali dalam seminggu. Semakin sering pelanggan idealnya ingin mengunjungi waralaba Anda, semakin tinggi densitas yang dibutuhkan untuk radius pasar yang sama.

Bagi waralaba berbasis layanan, lokasi tidak sepenting itu untuk mencapai kesuksesan. Karena Anda atau karyawan Anda akan pergi ke lokasi pelanggan, tidak ada risiko pemilihan lokasi, dan Anda bebas untuk menembus pasar lebih dalam dan lebih dalam. Namun, perlu diingat bahwa jika Anda ingin memperluas ke beberapa wilayah, Anda mungkin perlu mempertimbangkan untuk menyewa gudang atau tempat penyimpanan tambahan untuk mengoptimalkan efisiensi.

6. Ketahanan terhadap Resesi

Terakhir, satu faktor yang perlu dipertimbangkan adalah ketahanan waralaba Anda terhadap resesi. Waralaba brick-and-mortar sering kali menawarkan layanan yang lebih "discretionary" (tidak wajib). Memang, layanan ini merupakan kebutuhan sehari-hari - perawatan rambut, salon kuku, dll. - tetapi tidak selalu dianggap sebagai layanan esensial. Di sisi lain, waralaba berbasis layanan sering kali merupakan layanan esensial yang harus dilakukan meskipun tren pasar berfluktuasi - pikirkan tentang HVAC, pipa, perawatan taman, atau restorasi.

Contoh Waralaba Brick-and-Mortar dan Berbasis Layanan di Indonesia

Brick-and-mortar:

Nama Waralaba: Es Teh Indonesia

Estimasi Biaya Investasi:

  • Biaya franchise: Rp 150 juta
  • Biaya renovasi dan dekorasi: Rp 100 juta
  • Peralatan dan perlengkapan: Rp 50 juta
  • Biaya bahan baku: Rp 20 juta
  • Biaya operasional (gaji karyawan, sewa tempat, dll.): Rp 30 juta per bulan

Total: Rp 350 juta

Perkiraan Keuntungan:

  • Rata-rata penjualan per hari: Rp 10 juta
  • Keuntungan bersih per hari: Rp 2 juta
  • Keuntungan bersih per bulan: Rp 60 juta

Waktu Pengembalian Modal:

  • Total investasi / keuntungan bersih per bulan = 350 juta / 60 juta = 5,8 bulan

Berbasis Layanan:

Nama Waralaba: JNE

Estimasi Biaya Investasi:

  • Biaya franchise: Rp 30 juta
  • Kendaraan operasional: Rp 100 juta
  • Peralatan dan perlengkapan: Rp 10 juta
  • Biaya operasional (biaya bensin, dll.): Rp 10 juta per bulan

Total: Rp 150 juta

Perkiraan Keuntungan:

  • Rata-rata pendapatan per hari: Rp 500 ribu
  • Keuntungan bersih per hari: Rp 200 ribu
  • Keuntungan bersih per bulan: Rp 6 juta

Waktu Pengembalian Modal:

  • Total investasi / keuntungan bersih per bulan = 150 juta / 6 juta = 25 bulan

Catatan:

  • Angka-angka di atas adalah perkiraan dan dapat bervariasi tergantung pada lokasi, ukuran waralaba, dan faktor lainnya.
  • Penting untuk melakukan riset Anda sendiri sebelum membeli waralaba.

Penutup

Pada akhirnya, tidak ada waralaba yang cocok untuk semua calon franchisee. Namun dengan memahami dasar-dasar dari dua kategori utama ini, Anda dapat mulai mempertimbangkan jenis model bisnis yang paling sesuai dengan tujuan bisnis Anda.

Berikut beberapa pertanyaan untuk membantu Anda memulai:

  • Berapa banyak uang yang ingin Anda investasikan?
  • Seberapa cepat Anda ingin melihat keuntungan?
  • Seberapa besar Anda ingin terlibat dalam operasi harian?
  • Apakah Anda ingin bekerja dengan pelanggan secara langsung?
  • Apakah Anda ingin memiliki lokasi fisik?
  • Seberapa pentingkah ketahanan terhadap resesi bagi Anda?

Setelah Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, Anda akan lebih siap untuk meneliti waralaba spesifik dan menemukan yang tepat untuk Anda.

Tips tambahan:

  • Lakukan riset Anda. Pelajari sebanyak mungkin tentang industri waralaba dan merek specific yang Anda minati.
  • Bicaralah dengan franchisee lain. Dapatkan wawasan dari orang-orang yang telah menjalankan waralaba.
  • Hubungi franchisor. Ajukan pertanyaan dan dapatkan informasi lebih lanjut tentang peluang waralaba.
  • Pertimbangkan untuk menggunakan konsultan waralaba. Konsultan dapat membantu Anda menemukan waralaba yang tepat dan menavigasi proses pembelian waralaba.

Memilih waralaba adalah keputusan besar. Dengan melakukan riset dan persiapan yang matang, Anda dapat meningkatkan peluang Anda untuk sukses.