Membuka Peluang Pasar Global dan Mitra Korporasi dengan ISO: Panduan UKM

Membuka Peluang Pasar Global dan Mitra Korporasi dengan ISO: Panduan UKM
Photo by David von Diemar / Unsplash

Sebagai pengusaha UKM, kamu pasti ingin bisnismu berkembang pesat, kan? Salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan menerapkan standar mutu yang diakui secara internasional.

Nah, ISO atau International Organization for Standardization adalah organisasi yang tepat untuk membantumu mencapai tujuan tersebut. ISO menyediakan berbagai standar yang dapat diterapkan oleh berbagai jenis usaha, termasuk UKM.

Tapi, standar ISO apa saja sih yang sebenarnya dibutuhkan oleh UKM? Tenang, di blog ini kita akan bahas bersama!

Pertama, mari kita kenali beberapa standar ISO yang bisa dan umum diterapkan oleh UKM:

ISO 9001:2015 - Sistem Manajemen Mutu: Standar ini fokus pada peningkatan kualitas produk dan layanan melalui penerapan sistem yang terstruktur dan terukur. Cocok untuk UKM yang ingin meningkatkan kepuasan pelanggan dan membangun kepercayaan terhadap merek mereka.

ISO 14001:2015 - Sistem Manajemen Lingkungan: Standar ini membantu UKM dalam mengelola dampak lingkungan dari operasinya secara berkelanjutan. Cocok untuk UKM yang ingin menunjukkan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan dan menarik pelanggan yang peduli dengan isu tersebut.

ISO 22301:2019 - Sistem Manajemen Kontinuitas Bisnis: Standar ini membantu UKM dalam mempersiapkan diri dan pulih dari gangguan bisnis yang tidak terduga. Cocok untuk UKM yang ingin memastikan kelangsungan bisnisnya dan meminimalkan kerugian finansial akibat gangguan tersebut.

OHSAS 18001:2007 - Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja: Standar ini membantu UKM dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi karyawannya. Cocok untuk UKM yang ingin meningkatkan moral dan produktivitas karyawan, serta meminimalkan risiko kecelakaan kerja.

Pemilihan standar ISO yang tepat untuk UKM Anda tergantung pada beberapa faktor, seperti:

  • Jenis usaha dan produk/jasa yang ditawarkan
  • Skala usaha
  • Tujuan yang ingin dicapai
  • Sumber daya yang tersedia

Manfaat ISO bagi Usaha Kecil Menengah

Penerapan standar ISO dapat memberikan banyak manfaat bagi UKM yang ingin memasuki pasar global atau menjadi mitra korporasi multinasional. Berikut beberapa contohnya:

Meningkatkan Kredibilitas dan Kepercayaan:

Sertifikasi ISO menunjukkan kepada calon pelanggan dan mitra bahwa UKM berkomitmen terhadap kualitas, efisiensi, dan keberlanjutan. Hal ini dapat meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan terhadap UKM, sehingga lebih mudah untuk menarik pelanggan dan mitra baru, terutama dari luar negeri.

Contoh: Perusahaan manufaktur UKM yang memiliki sertifikat ISO 9001:2015 akan lebih dipercaya oleh perusahaan multinasional untuk menjadi pemasoknya karena memiliki sistem manajemen mutu yang terstandarisasi dan terukur.

Berikut adalah beberapa BUMN dan lembaga pemerintah yang mewajibkan UKM untuk memiliki sertifikat ISO agar dapat mengikuti tender:

BUMN:

  • PT Pertamina (Persero)
  • PT PLN (Persero)
  • PT Telkom Indonesia (Persero)
  • PT Pupuk Indonesia (Persero)
  • PT Krakatau Steel (Persero)
  • PT Bank Mandiri (Persero)
  • PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
  • PT Bank Negara Indonesia (Persero)
  • PT Garuda Indonesia (Persero)
  • PT PTPN VII (Persero)

Lembaga Pemerintah:

  • Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
  • Kementerian Perhubungan
  • Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo)
  • Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
  • Lembaga Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP)

Memenuhi Persyaratan Pasar Global:

Banyak negara dan perusahaan multinasional memiliki persyaratan minimum standar mutu yang harus dipenuhi oleh pemasok atau mitranya. Penerapan ISO dapat membantu UKM untuk memenuhi persyaratan tersebut dan membuka peluang untuk berbisnis di pasar global.

Contoh: Perusahaan makanan UKM yang ingin mengekspor produknya ke negara Uni Eropa harus memenuhi standar keamanan pangan HACCP. Penerapan ISO 22000:2019 dapat membantu UKM untuk memenuhi standar tersebut dan mendapatkan izin ekspor.

Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Operasional:

Penerapan ISO membantu UKM untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasionalnya melalui penerapan sistem yang terstruktur dan terukur. Hal ini dapat membantu UKM untuk mengurangi biaya, meningkatkan produktivitas, dan menghasilkan produk/jasa yang lebih berkualitas.

Contoh: Perusahaan jasa UKM yang menerapkan ISO 9001:2015 dapat meningkatkan efisiensi proses pengerjaan proyeknya dengan menerapkan sistem manajemen proyek yang terstandarisasi. Hal ini dapat membantu UKM untuk menyelesaikan proyek tepat waktu dan sesuai anggaran.

Meningkatkan Daya Saing:

Di era globalisasi, UKM harus memiliki daya saing yang tinggi untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain di pasar global. Penerapan ISO dapat membantu UKM untuk meningkatkan daya saingnya dengan menunjukkan komitmennya terhadap kualitas, efisiensi, dan keberlanjutan.

Contoh: Perusahaan tekstil UKM yang menerapkan ISO 14001:2015 dapat menunjukkan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan kepada pelanggannya. Hal ini dapat menjadi daya tarik bagi pelanggan yang peduli dengan isu lingkungan dan meningkatkan daya saing UKM tersebut di pasar global.

Meningkatkan Peluang Mendapatkan Pendanaan:

Banyak lembaga keuangan dan investor yang lebih memilih untuk mendanai UKM yang telah menerapkan standar ISO. Hal ini karena mereka yakin bahwa UKM tersebut memiliki manajemen yang baik dan prospek bisnis yang lebih cerah.

UKM yang ingin mendapatkan pinjaman dari bank untuk mengembangkan usahanya akan lebih mudah mendapatkannya jika telah memiliki sertifikat ISO 9001:2015.

Contoh Penerapan ISO untuk Usaha Kecil Menengah di Beberpa Industri

Berikut adalah beberapa standar ISO yang umum diterapkan oleh UKM di industri kontraktor konstruksi, retail, restoran, dan jasa profesional:

Kontraktor Konstruksi:

  • ISO 9001:2015 - Sistem Manajemen Mutu: Standar ini membantu kontraktor konstruksi dalam meningkatkan kualitas proyek mereka melalui penerapan sistem yang terstruktur dan terukur.
  • ISO 14001:2015 - Sistem Manajemen Lingkungan: Standar ini membantu kontraktor konstruksi dalam mengelola dampak lingkungan dari proyek mereka secara berkelanjutan.
  • ISO 45001:2018 - Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja: Standar ini menggantikan OHSAS 18001:2007 dan memberikan panduan yang lebih komprehensif untuk mengelola keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja.
  • OHSAS 18001:2007 - Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja: Standar ini membantu kontraktor konstruksi dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi karyawannya.

Retail:

  • ISO 9001:2015 - Sistem Manajemen Mutu: Standar ini membantu toko retail dalam meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka melalui penerapan sistem yang terstruktur dan terukur.
  • ISO 22000:2019 - Sistem Manajemen Keamanan Pangan: Standar ini membantu toko retail yang menjual produk makanan dalam memastikan keamanan pangan produk mereka
  • ISO 31693:2017 - Sistem Manajemen Kepatuhan: Standar ini membantu toko retail dalam mematuhi peraturan dan persyaratan hukum yang berlaku.

Restoran:

  • ISO 9001:2015 - Sistem Manajemen Mutu: Standar ini membantu restoran dalam meningkatkan kualitas makanan dan layanan mereka melalui penerapan sistem yang terstruktur dan terukur.
  • ISO 22000:2019 - Sistem Manajemen Keamanan Pangan: Standar ini membantu restoran dalam memastikan keamanan pangan makanan mereka.
  • HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points): HACCP adalah sistem manajemen keamanan pangan yang membantu restoran dalam mengidentifikasi dan mengendalikan bahaya yang dapat terjadi pada makanan.

Jasa Profesional:

  • ISO 9001:2015 - Sistem Manajemen Mutu: Standar ini membantu perusahaan jasa profesional dalam meningkatkan kualitas layanan mereka melalui penerapan sistem yang terstruktur dan terukur.
  • ISO/IEC 27001:2013 - Sistem Manajemen Keamanan Informasi: Standar ini membantu perusahaan jasa profesional dalam melindungi informasi mereka dari akses yang tidak sah, penggunaan, pengungkapan, perubahan, atau kerusakan
  • ISO 17025:2017 - Persyaratan Umum untuk Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi: Standar ini membantu perusahaan jasa profesional yang menyediakan layanan pengujian dan kalibrasi untuk memastikan bahwa layanan mereka memenuhi persyaratan mutu yang tinggi.

Etimasi Biaya ISO untuk Usaha Kecil Menengah (UKM)

Biaya penerapan standar ISO untuk UKM bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti:

  • Jenis standar ISO yang diterapkan: Biaya untuk penerapan standar ISO yang kompleks seperti ISO 9001:2015 umumnya lebih mahal daripada standar yang lebih sederhana seperti ISO 31693:2017.
  • Skala usaha UKM: Biaya untuk penerapan standar ISO pada UKM yang lebih besar umumnya lebih mahal daripada UKM yang lebih kecil.
  • Kompleksitas proses bisnis UKM: Biaya untuk penerapan standar ISO pada UKM dengan proses bisnis yang kompleks umumnya lebih mahal daripada UKM dengan proses bisnis yang lebih sederhana.
  • Lokasi UKM: Biaya untuk jasa konsultan dan audit ISO dapat bervariasi tergantung pada lokasi UKM.

Berikut adalah perkiraan biaya ISO untuk UKM:

  • Konsultasi: Rp5.000.000 - Rp20.000.000
  • Pelatihan: Rp2.000.000 - Rp5.000.000
  • Audit awal: Rp5.000.000 - Rp10.000.000
  • Sertifikasi: Rp10.000.000 - Rp20.000.000
  • Surveilans tahunan: Rp5.000.000 - Rp10.000.000

Total biaya ISO untuk UKM dapat berkisar antara Rp27.000.000 - Rp75.000.000.

Biaya di atas hanya perkiraan dan dapat berbeda-beda tergantung pada faktor-faktor yang disebutkan di atas.

Berikut beberapa tips untuk menghemat biaya ISO untuk UKM:

  • Pilihlah standar ISO yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.
  • Lakukan sendiri beberapa proses penerapan ISO, seperti dokumentasi dan pelatihan internal.
  • Gunakan jasa konsultan ISO yang berpengalaman dan terpercaya.
  • Bandingkan harga dari beberapa penyedia jasa ISO.

Penerapan standar ISO memang membutuhkan investasi, namun manfaat yang diperoleh dalam jangka panjang jauh lebih besar. Manfaat tersebut antara lain:

  • Meningkatkan kualitas produk dan layanan
  • Meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional
  • Meningkatkan kepuasan pelanggan
  • Membangun kepercayaan terhadap merek
  • Meningkatkan daya saing di pasar
  • Menarik investor dan pendanaan
  • Memenuhi persyaratan hukum dan peraturan

Meskipun biaya penerapan standar ISO untuk UKM dapat bervariasi, manfaat yang diperoleh dalam jangka panjang jauh lebih besar. Dengan perencanaan dan persiapan yang matang, UKM dapat menghemat biaya ISO dan meraih manfaat yang maksimal.

Silahkan komentar untuk pertanyaan seputar ISO bagi perusahaan atau hubungi perwakilan kita yah