Membuka Mata Inovasi: Kunci Sukses di Era Disrupsi

Membuka Mata Inovasi: Kunci Sukses di Era Disrupsi
Photo by Kvalifik / Unsplash

Pernah merasa ide-ide cemerlang itu sebenarnya hal yang lumrah, saking jelasnya malah sering terlewatkan? Inovasi nggak bisa dipaksakan kayak ngerakit perabotan. Tapi banyak perusahaan yakin dengan tekanan, dorongan, dan inisiatif yang cukup, inovasi bisa diciptakan.

Gimana caranya? Perusahaan biasanya bentuk tim lintas-fungsi, adain lomba ide, atau datangkan konsultan buat brainstorming. Tapi kalau cara ini ampuh, kenapa perusahaan masih terus nyari cara baru?

Perusahaan mapan padahal punya semua kunci sukses. Mereka bisa menarik talent terbaik dan punya sumber daya buat ngeluncurin inovasi. Tapi tetep aja, mereka kena penyakit "buta inovasi". Mereka nggak tanggapin feedback pelanggan dan terus aja jalan di tempat, padahal pasar udah nggak butuh produk atau layanan mereka lagi.

Buta inovasi disebabkan genggaman sama pemikiran lama dan terlalu percaya diri punya semua jawaban. Alhasil, peluang perginovasi diabaikan, dianggap enteng, atau nggak ditelusuri lebih lanjut. Masalahnya bukan di proses, tapi di pola pikir dan perilaku organisasi.

Supaya organisasi bisa terus berinovasi, butuh dua hal: exposure (pengenalan) dan eksplorasi (penjelajahan) terhadap hal-hal baru.

Paparan (Exposure): Keluar dari Zona Nyaman

Biar karyawan bisa berinovasi, mereka harus keluar dari "kandang" perusahaan. Mereka butuh paparan lingkungan, perspektif, proses, dan situasi baru. Kerja melulu di zona nyaman organisasi, di mana ide dan feedback cuma muter-muter aja, nggak bakal ngelahirin hal baru.

Solusinya?

  • Program belajar langsung (action learning): karyawan terjun langsung ke permasalahan nyata perusahaan lain dan ikut terlibat nyari solusinya. Ini ngeliatin mereka perspektif dan cara berpikir yang beda. Contohnya, perusahaan kesehatan Novartis bikin program ini buat ngatasi masalah bareng perusahaan lain di luar industrinya.
  • Amati langsung: ajakin karyawan ngeliatin gimana organisasi lain bekerja, bahkan di luar bidang usaha mereka.
  • Jeda sejenak: sesekali ajak karyawan istirahat dari rutinitas. Ini bisa ngebantu mereka ninggalin cara pandang yang biasa dan memicu pemikiran baru.

Eksplorasi: Membudayakan Berpikir Beda

Eksplorasi artinya ngasih waktu buat karyawan diskusi, debat, tanya jawab, dan mempertanyakan cara kerja yang udah ada. Ngembangun ide baru butuh waktu mikir - waktu buat merenung dan nanya kenapa sesuatu berjalan kayak gitu, kenapa nggak bisa dilakukan dengan cara lain, kenapa belum pernah diatasi sebelumnya.

Eksplorasi perlu dipupuk dan didorong. Ingat, ide pertama belum tentu yang terbaik.

Gimana caranya?

Pelatihan growth mindset: ini ngajarin karyawan bahwa kemampuan dan bakat bisa terus diasah lewat belajar dan pantang menyerah. Organisasi dengan growth mindset ngelaporin karyawan mereka merasa lebih berdaya, semangat, dan didukung buat kolaborasi dan inovasi. Studi nunjukin di perusahaan yang nganut growth mindset, hampir setengah karyawan (49%) merasa inovasi didukung dan dua pertiga (65%) ngerasa berani mengambil risiko didukung.

Tanpa exposure dan eksplorasi, organisasi Anda bisa kena penyakit buta inovasi. Jangan harap inovasi revolusioner bakal muncul cuma karena disuruh. Menghasilkan inovasi beneran butuh usaha nyata buat ningkatin exposure dan ngedukung eksplorasi karyawan. Dengan ngembangin lingkungan yang subur buat ide-ide berkembang, organisasi Anda bisa lebih gampang nemuin terobosan yang membawa perubahan luar biasa.

Penutup

Buta inovasi adalah penyakit yang bisa menyerang semua organisasi, besar maupun kecil. Tapi kabar baiknya, penyakit ini bisa disembuhkan. Dengan mengenali gejalanya dan menerapkan langkah-langkah yang tepat, Anda bisa membantu organisasi Anda membuka mata terhadap peluang inovasi yang tak terbatas.

Ingatlah, inovasi bukan hanya tentang menciptakan produk atau layanan baru. Inovasi juga tentang menemukan cara baru untuk melakukan hal-hal lama, meningkatkan efisiensi, dan memberikan nilai lebih bagi pelanggan.

Jika Anda ingin organisasi Anda tetap terdepan dan kompetitif, Anda harus berkomitmen untuk memupuk budaya inovasi. Doronglah karyawan Anda untuk selalu berpikir kreatif, keluar dari zona nyaman, dan berani mencoba hal-hal baru.

Dengan membuka mata terhadap inovasi, Anda dapat membuka pintu menuju masa depan yang penuh dengan kemungkinan.

Tips:

  • Mulai dari yang kecil. Anda tidak perlu melakukan perubahan besar sekaligus. Mulailah dengan langkah-langkah kecil, seperti mengadakan sesi brainstorming atau mengadakan kontes ide.
  • Berikan penghargaan atas inovasi. Akui dan berikan penghargaan kepada karyawan yang berani mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru.
  • Bersabarlah. Membangun budaya inovasi membutuhkan waktu dan usaha. Jangan berkecil hati jika Anda tidak melihat hasil yang instan.