Memahami Capital Asset Pricing Model (CAPM) dalam Konteks Keuangan

Memahami Capital Asset Pricing Model (CAPM) dalam Konteks Keuangan
Photo by Austin Distel / Unsplash

Dalam dunia keuangan, terdapat berbagai alat dan model yang digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian investasi dan risiko yang terkait. Salah satu model yang penting adalah Capital Asset Pricing Model (CAPM). Mari kita eksplorasi apa itu CAPM, bagaimana cara menggunakannya?

Pengertian Capital Asset Pricing Model (CAPM)

CAPM adalah sebuah model yang digunakan dalam keuangan untuk menghitung tingkat pengembalian yang diharapkan dari suatu investasi berdasarkan tingkat risiko yang melekat pada investasi tersebut. Model ini berguna untuk menentukan apakah suatu investasi memiliki tingkat pengembalian yang sesuai dengan risiko yang diambil.

Rumus CAPM adalah sebagai berikut:

CAPM = Risk-Free Rate + (Beta × Market Risk Premium)
  • Risk-Free Rate (Rf): Tingkat pengembalian yang aman, misalnya tingkat bunga obligasi pemerintah.
  • Beta (β): Pengukuran risiko sistematis atau risiko yang terkait dengan pasar secara keseluruhan.
  • Market Risk Premium: Selisih antara pengembalian pasar secara keseluruhan dan tingkat pengembalian risiko bebas (risk-free rate).

Contoh Kasus CAPM

Misalkan seorang investor ingin menghitung pengembalian yang diharapkan dari investasi saham PT. XYZ di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan data yang dimiliki oleh investor sebagai berikut:

  • Risk-Free Rate (Rf): Tingkat bunga obligasi pemerintah dengan jangka waktu yang sesuai adalah 5%.
  • Beta (β): Beta saham PT. XYZ adalah 1.2. Ini berarti saham PT. XYZ cenderung 20% lebih volatil daripada pasar secara keseluruhan.
  • Market Risk Premium: Market Risk Premium dihitung sebagai selisih antara pengembalian pasar secara keseluruhan (misalnya IHSG) dan tingkat pengembalian risiko bebas. Untuk contoh ini, kita ambil 8%.

Sekarang kita dapat menghitung CAPM untuk saham PT. XYZ:

CAPM = 5% (Risk-Free Rate) + (1.2 (Beta) × 8% (Market Risk Premium))

CAPM = 5% + (1.2 × 8%)

CAPM = 5% + 9.6%

CAPM = 14.6%

Jadi, pengembalian yang diharapkan dari investasi saham PT. XYZ, dengan mempertimbangkan risiko sistematis dan tingkat bunga risiko bebas di Indonesia, adalah sekitar 14.6%.

Penutup

CAPM adalah alat yang berguna dalam dunia keuangan untuk menghitung pengembalian yang diharapkan dari investasi dengan mempertimbangkan risiko. Di Indonesia, seperti contoh di atas, investor dapat menggunakan model ini untuk mengukur tingkat pengembalian yang diharapkan dari saham atau investasi lainnya. Pemahaman tentang CAPM membantu investor membuat keputusan yang lebih bijak dalam mengelola portofolio mereka dan mengukur apakah investasi tersebut memberikan tingkat pengembalian yang sesuai dengan risiko yang diambil.