Langkah Perencanaan Bisnis

Langkah Perencanaan Bisnis
Photo by Slidebean / Unsplash


Perencanaan bisnis adalah proses yang sistematis untuk mengembangkan dan menjalankan strategi untuk mencapai tujuan bisnis. Proses perencanaan bisnis harus fleksibel dan berkelanjutan dengan umpan balik di setiap tahap. Proses ini dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan perencanaan khusus dari organisasi, bisnis, atau proyek.

Langkah-langkah dalam perencanaan bisnis:

  1. Tinjauan dan rencana strategis

Proses dimulai dengan tinjauan strategis yang dirancang untuk memeriksa keadaan bisnis saat ini dan juga mengidentifikasi sumbu-sumbu di mana masa depan mungkin berkembang. Visi, misi, dan tujuan bisnis dapat menjadi input atau output dari proses perencanaan bisnis.

Tinjauan strategis memeriksa pelanggan, pemasok, dan pesaing bisnis, serta dinamika industri yang mengatur bagaimana kelompok-kelompok ini berinteraksi. Tinjauan ini juga mencakup lingkungan yang lebih luas di mana bisnis beroperasi dan mungkin mencakup perubahan politik, ekonomi, sosial, dan teknologi yang memengaruhi bisnis. Terakhir, tinjauan ini memeriksa bisnis itu sendiri dan analisisnya dapat mencakup kemampuan keuangan perusahaan, infrastruktur operasinya, paten dan pengetahuan, serta keterampilan stafnya.

  1. Rencana pemasaran

Setelah memeriksa keadaan bisnis saat ini dan lingkungannya, proses perencanaan memeriksa masa depan. Teknik perencanaan skenario dapat digunakan untuk memperkirakan berbagai lingkungan pasar masa depan di mana bisnis mungkin harus beroperasi dan di mana strategi dan taktik pemasaran alternatif dapat dikembangkan dalam rencana pemasaran. Perbedaan antara strategi dan taktik tidak selalu jelas. Perencanaan strategis membahas masalah tentang apa yang harus dilakukan bisnis. Taktik terkadang digambarkan sebagai menjawab pertanyaan: “Bagaimana bisnis harus melakukannya?”

  1. Rencana operasional

Pada tahap proses ini, bisnis harus jelas tentang visi dan misinya serta beberapa tujuannya. Sejumlah opsi strategis akan diambil, yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan ini, dan strategi-strategi tersebut akan didukung oleh seperangkat taktik. Taktik kemudian dapat dipecah menjadi rencana operasional, yang menjelaskan bagaimana taktik tersebut akan dilaksanakan. Ketika proses perencanaan bisnis telah mencapai tahap perencanaan operasional, model keuangan harus dikembangkan.

  1. Modelling bisnis

Model keuangan atau bisnis menyediakan kerangka kerja yang ketat untuk memeriksa strategi, taktik, dan rencana operasional bisnis untuk melihat apakah mereka akan memungkinkan bisnis mencapai tujuan keuangannya. Pilihan strategis akan dinilai secara kualitatif sepanjang proses perencanaan bisnis, tetapi model bisnis memungkinkan mereka untuk dievaluasi secara kuantitatif. Ukuran kuantitatif yang umum termasuk nilai sekarang bersih dari proyek, tingkat pengembalian internal, dan periode pengembalian. Latihan pemodelan bisnis memberikan wawasan tentang kekuatan keuangan dari rencana strategis dan taktik pendukung; dan melalui proses iteratif, strategi dan taktik berkembang hingga solusi strategis yang optimal ditemukan.

  1. Memeriksa masalah pendanaan

Model bisnis kemudian dapat digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan pendanaan dan untuk berapa lama pendanaan tersebut harus tersedia. Kebutuhan pendanaan dan asumsi yang mendasarinya akan diperiksa secara menyeluruh oleh mereka yang menyediakan keuangan atau yang bertanggung jawab untuk menyetujui rencana tersebut.

  1. Melakukan analisis risiko

Investor juga ingin memiliki pemahaman yang baik tentang risiko yang terlibat dalam proposal tersebut. Analisis risiko dapat dilakukan pada tingkat kualitatif dan kuantitatif. Analisis risiko kualitatif melibatkan mengajukan pertanyaan "bagaimana jika?" dan kemudian mengidentifikasi tindakan yang dapat diambil untuk mengurangi risiko potensial apa pun. Di sisi kuantitatif, model bisnis dapat digunakan untuk mengidentifikasi variabel (seperti harga) yang paling sensitif terhadap output penting (seperti penjualan) dari model tersebut. Setelah variabel-variabel ini diidentifikasi, analisis sensitivitas dapat dilakukan dengan mengubah tingkat input variabel secara individual dan bersama-sama. Teknik-teknik seperti simulasi Monte Carlo juga dapat digunakan. Analisis risiko biasanya dilakukan setelah strategi pembiayaan bisnis disepakati sehingga risiko apa pun terhadap perjanjian bank, seperti cakupan bunga atau rasio gearing, dapat diperiksa.

  1. Menyajikan dan menyetujui rencana bisnis

Sekarang saatnya untuk menulis rencana dan memastikan bahwa itu konsisten, kredibel, dan menarik. Setelah ditulis, itu harus disajikan kepada mereka yang akan setuju untuk membiayai proyek atau yang akan menyetujui implementasinya.

Penutup

Perencanaan bisnis adalah proses penting untuk setiap bisnis, terlepas dari ukuran atau industrinya. Dengan mengikuti langkah-langkah yang disebutkan di atas, bisnis dapat mengembangkan rencana yang akan membantu mereka mencapai tujuan mereka dan meningkatkan peluang sukses mereka.

Apakah anda punya opini lain untuk pengembangan rencana bisnis? Silahkan tuliskan dibawah ini yah