Jangan Terpaku Sama Satu Jalur, Ayo Jelajahi Peluang Baru!

Jangan Terpaku Sama Satu Jalur, Ayo Jelajahi Peluang Baru!
Photo by Medienstürmer / Unsplash

Pernah dengar pepatah "Tetap di jalurmu"? Nah, pepatah ini sering banget kita dengar dalam kehidupan, baik dalam pekerjaan, kehidupan pribadi, maupun hubungan. Maksudnya sih, fokus aja sama apa yang kita kuasai, jadi spesialis, dan temukan niche market yang tepat. Kedengarannya oke sih, tapi gimana kalau kita pengen coba hal baru?

Bagi pemilik bisnis, sah-sah aja kok kalau kita pengen ngasih sensasi baru dan seru dalam pekerjaan. Kita selalu percaya, penting banget buat ngehadapi tantangan baru dalam kehidupan profesional. Menurut kita, itu bikin kita makin semangat dan termotivasi. Dunia ini bergerak cepet banget, teknologinya juga berkembang pesat, jadi kita ngerasa bisnis kita juga harus bertransformasi mengikuti jaman.

Makanya, kita punya saran baru buat para pengusaha: Kuasai keahlianmu, tapi jangan ragu buat "ganti jalur" dan lampaui pesaingmu saat kamu menikmati perjalanan di berbagai jalur baru!

Kenapa sih, kita harus ekspansi?

Memasuki pasar baru gak cocok buat semua orang dan gak cocok buat semua bisnis. Toko keju spesial di kota kecil mungkin lebih memilih untuk tetap di tempatnya dan melakukan apa yang mereka lakukan. Mungkin, tokonya mau coba jualan online, tapi merek mereka fokus melayani pelanggan lokal dengan produk yang gak ada di tempat lain.

Tapi, produsen lilin yang awalnya fokus di pasar dekorasi rumah bisa mempertimbangkan untuk berkembang setelah penjualan di sektor rumah tangga mencapai titik jenuh. Salah satu klien kita berekspansi ke sektor perusahaan dengan membuat kampanye khusus untuk retret perusahaan dan rangkaian produk aroma baru untuk teknik relaksasi di kantor. Penjualannya meningkat 17% di kuartal kedua setelah memasuki ruang perusahaan.

Sebelum kamu mikirin cara ekspansi, coba deh, pertimbangkan dulu alasan-alasan ini:

  • Pasar awalmu jenuh dan gak berkembang lagi. Kamu mungkin memulai bisnis di satu kota yang ramai pecinta kuliner. Awalnya sih, oke-oke aja. Tapi, setelah beberapa tahun, kamu mungkin udah nawarin jasa ke semua restoran dan tempat lokal yang ada, dan kamu gak tau mau ngapain lagi. Dari situ, kamu memutuskan untuk masuk ke pasar hotel di kota dimana kamu berada.
  • Orang-orang baru di timmu punya keahlian baru. Saat bisnis kita berkembang, tim kita juga berkembang. Mereka punya keahlian dan pengetahuan di luar keahlian kita. Salah satu editor naskah kita, misalnya, punya pengalaman mendalam dalam teknologi. Kita memanfaatkan latar belakangnya untuk memasuki pasar perusahaan teknologi, dan gak lama kemudian, kita punya banyak klien teknologi.
  • Biar bisnismu mengikuti tren pasar. Ada beberapa bisnis yang fokus sama satu hal dan melakukannya dengan sangat baik. Tapi, ada juga bisnis yang lebih rentan terhadap perubahan di luar. Saat pandemi, orang-orang gak makan di luar atau berlibur (ceruk pasar kita saat itu). Mereka malah beli barang untuk di rumah dan fokus di tempat tinggal mereka. Nah, ini adalah waktu yang tepat buat kita untuk mulai memperluas jangkauan ke merek ritel dan sektor real estate.

Gimana sih, cara ekspansi dalam empat langkah awal?

Setelah kamu punya dorongan dan alasan yang valid untuk ekspansi ke sektor baru, dan kamu punya sumber daya dan tenaga kerja untuk melakukannya, berikut adalah beberapa langkah yang kita ikuti untuk mengubah bisnis kita dari perusahaan berbasis perhotelan dan pariwisata menjadi perusahaan yang sekarang mencakup bidang keuangan, teknologi, kesehatan, dan nirlaba:

Langkah #1: Mulai dengan menargetkan industri yang berdekatan. Contohnya, kalau kamu melayani pasar real estate residensial, coba deh, jajaki pasar real estate komersial. Kalau klienmu termasuk mal dan pusat perbelanjaan, pengalamanmu akan cocok untuk venue acara besar, seperti arena olahraga. Tujuannya adalah untuk membawa sebagian pengetahuanmu ke industri baru dan belajar seluk beluk industri tersebut.

Langkah #2: Hadiri acara dan konferensi khusus industri. Kamu gak perlu mencari klien terlebih dahulu. Cukup temukan sekelompok orang di industri targetmu dan jalin hubungan dengan mereka. Dari situ, kamu bisa mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang industri tersebut. Di suatu pertemuan asosiasi nasional yang kita hadiri, kita mengundang seorang pembicara yang sangat kita kagumi untuk makan siang dan bertanya apakah dia bersedia menjadi mentor kita. Beberapa bulan kemudian, kami bertukar email yang berisi informasi

Langkah #3: Jangan ekspansi terlalu cepat. Pilih hanya satu atau dua industri baru pada satu waktu, kemudian jadikan tujuanmu untuk membangun dirimu dalam ranah ini sebelum mencoba untuk menjelajahi lebih banyak wilayah baru. Semakin sering kamu menjelajahi wilayah baru, semakin kamu akan terbiasa dengan wilayah tersebut.

Langkah #4: Pada industri baru tersebut, batasi layananmu pada awalnya. Ini seperti mencelupkan kaki kamu ke dalam air untuk menyesuaikan diri dengan suhu daripada langsung menyelam ke kolam yang dalam. Contoh dari perjalanan transisi kita sendiri: Ketika kita pertama kali memasuki dunia teknologi, kita merasa sedikit keluar dari zona nyaman sebagai konsultan pajak. Kita mulai hal baru yang menggabungkan unsur teknologi dengan layanan pajak dan pembukuan, baru selanjutnya kita merambah ke layanan penasihat keuangan.

Melayani industri baru dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi tantangan dan terkadang membuat frustrasi, tetapi juga menyegarkan dan surprisingly fulfilling. Setiap kali kita mendapatkan klien di area baru bagi kita, kita merasakan pencapaian yang tidak pernah kita bayangkan ketika kita baru memulai dan hanya berharap untuk mendapatkan setengah lusin klien atau lebih untuk membantu kita bertahan.

Pesan moral: Tidak perlu membatasi dirimu. Ketika kamu merasa sudah waktunya untuk meraih, raihlah. Kamu tidak akan pernah tahu apa yang akan kamu dapatkan selanjutnya unless you extend yourself!

Tips Tambahan:

  • Tetaplah belajar. Mengikuti perkembangan tren dan teknologi terbaru di industrimu dan di luarnya.
  • Bersikaplah adaptif. Bersiaplah untuk menyesuaikan strategi dan pendekatanmu saat kamu memasuki pasar baru.
  • Bersabarlah. Membangun bisnis di industri baru membutuhkan waktu dan usaha.
  • Jangan takut untuk gagal. Kegagalan adalah bagian dari proses pembelajaran dan dapat mengarah pada kesuksesan di masa depan.

Dengan mengikuti tips ini, kamu dapat meningkatkan peluangmu untuk mencapai kesuksesan saat kamu melangkah keluar dari zona nyamanmu dan menjelajahi jalan baru.