Gimana Caranya Bongkar Kecurangan Laporan Keuangan Dengan Indeks Keuntungan Kotor

Gimana Caranya Bongkar Kecurangan Laporan Keuangan Dengan Indeks Keuntungan Kotor

Guys, kalian pernah gak sih curiga sama laporan keuangan perusahaan? Kadang ada aja yang bermain curang untuk keuntungan sendiri. Nah, salah satu caranya bisa diendus dari Indeks Keuntungan Kotor nih!

Jadi gini, Indeks Keuntungan Kotor (Gross Profit Index) ini digunakan untuk mendeteksi perubahan signifikan dalam persentase keuntungan kotor perusahaan dari periode ke periode. Kalau nilainya jauh di atas 1, wah hati-hati, bisa jadi ada kecurangan laporan keuangan di baliknya!

Rumusnya gampang, cukup bagi keuntungan kotor periode dua dengan penjualan periode yang sama, lalu bagi lagi dengan hasil perhitungan yang sama untuk periode satu. Mudah kan?

💡
(Keuntungan kotor periode dua/Penjualan periode dua)/(Keuntungan kotor periode satu/Penjualan periode satu)


Nih, ada contoh kasusnya. Seorang auditor internal di perusahaan karpet Ultra-Kleen selalu menghitung Indeks Keuntungan Kotor bulanan supaya bisa cepat mendeteksi kecurangan akuntansi. Lihatlah data enam bulan terakhir:

Bulan Penjualan Keuntungan Kotor Persentase Keuntungan Kotor Indeks Keuntungan Kotor
Januari Rp2.500.000.000 Rp1.050.000.000 42% -
Februari Rp2.400.000.000 Rp984.000.000 41% 98%
Maret Rp2.550.000.000 Rp1.096.500.000 43% 105%
April Rp2.650.000.000 Rp1.298.500.000 49% 114%
Mei Rp2.300.000.000 Rp1.150.000.000 50% 102%
Juni Rp2.450.000.000 Rp1.200.500.000 49% 98%

Nah, lihat gak nilai Indeks Keuntungan Kotornya naik gila-gilaan jadi 114% di bulan April? Persentase keuntungan kotor melonjakdari 43% ke 49% dari Maret ke April. Padahal auditornya gak tau ada masalah apa di perusahaan sampai bisa naik segedean itu.

Ternyata, di awal April ada rencana insentif baru untuk manajer yang bonusnya dinaikkan kalau mereka bisa naikkan keuntungan kotor. Aha! Akhirnya auditor mengorek lebih dalam dan nemuin pembelian fiktif sejak April yang menggelembungkan margin keuntungan. Waduh, kena batunya nih perusahaan!

Tapi inget ya, perhitungan ini cuma akurat kalau perusahaan masih bergerak di bidang usaha yang sama selama periode yang dihitung. Kalau misal perusahaan manufaktur membeli perusahaan software, ya pasti ada perbedaan margin keuntungan yang gede banget. Jadi jangan langsung mengklaim kecurangan deh.

Penting juga untuk memastikan metode akuntansi yang dipakai sama di setiap periode, biar perhitungannya gak memble. Misal, ada perubahan metode pembebanan biaya overhead, otomatis margin keuntungannya bakal beda dan gak bisa dibandingkan gitu aja.

Nah, kira-kira berguna gak sih Indeks Keuntungan Kotor ini buat mencurigai kecurangan di perusahaan? Sharing pendapat kalian di kolom komentar ya!