Manajemen

Impact Investment: Cuan Sekalian Berbuat Baik!

Publishing Team

19 Mar 2024 — 5 min read

Di artikel sebelum nya kita ngomongin bagaimana Impact Investment atau Investasi Impact jadi bagian dari ESG, nah sebagai salah satu gaya investasi yang tujuannya nggak cuma cuan, tapi juga memberikan dampak positif buat lingkungan dan sosial, pada tulisan kali ini kita mau terangin lebih dalam

Baca Artikel Terkait : Impact Investment vs CSR dalam Penerapan ESG

Investor impact itu beda banget sama investor tradisional. Mereka punya beberapa ciri khas:

Pengembalian yang diharapkan: Investor impact nggak selalu ngejar untung gede-gedean dalam waktu singkat. Mereka lebih fokus sama dampak yang dihasilkan.
Jangka waktu investasi: Investor impact biasanya sabar. Mereka rela nahan duitnya diinvestasikan dalam waktu yang lama buat liat dampak positifnya berkembang.
Motivasi investasi: Uang bukan segalanya! Investor impact punya motivasi lain, misalnya kepengen membangun masyarakat yang lebih baik atau menjaga lingkungan.

Siapa aja yang bisa jadi investor impact?

Siapapun bisa! Investor impact itu macam-macam:

Lembaga Pemerintah: Contohnya International Finance Corporation (IFC) yang dibentuk Bank Dunia. Mereka punya modal yang banyak dan jangka waktu investasi yang panjang, jadi mereka bisa dananya ke proyek-proyek yang mungkin investor lain nggak berani.
Organisasi Amal: Nggak cuma bagi-bagi bantuan, organisasi amal juga bisa investasi impact. Contohnya, yayasan yang menggunakan donasi untuk investasi di bidang pendidikan atau kesehatan.
Individu Kaya: Para orang tajir pun bisa jadi investor impact. Mereka bisa langsung investasi di perusahaan sosial yang baru mulai berkembang atau mendanai rencana bisnis yang bisa memberikan dampak positif.
Investor Komersial: Investor kayak GrayGhost Ventures tetep ngincar untung, tapi mereka juga mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan saat berinvestasi.

Contoh Kasus Impact Investment di Luar Negeri dan Indonesia

Berikut adalah beberapa contoh kasus impact investment

1. Investasi di bidang pendidikan:

Acumen Fund: Berinvestasi di M-KOPA Solar, perusahaan yang menyediakan panel surya dan lampu LED untuk masyarakat pedesaan di Afrika. Dampak: Meningkatkan akses energi dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
GrayGhost Ventures: Berinvestasi di Amplify Education, perusahaan yang menyediakan platform pendidikan online untuk siswa di negara berkembang. Dampak: Meningkatkan akses pendidikan dan kualitas belajar.
DBL Investors: Berinvestasi di D.light, perusahaan yang menyediakan lampu LED dan produk energi terbarukan lainnya untuk masyarakat di negara berkembang. Dampak: Meningkatkan akses energi dan mengurangi emisi karbon.

2. Investasi di bidang kesehatan:

Inovasi GSK: Berinvestasi di SiCepat, perusahaan logistik yang menyediakan layanan pengiriman obat-obatan ke daerah terpencil di Indonesia. Dampak: Meningkatkan akses terhadap obat-obatan esensial bagi masyarakat di daerah terpencil.
East Ventures: Berinvestasi di Halodoc, platform telemedicine yang menyediakan layanan kesehatan online bagi masyarakat Indonesia. Dampak: Meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan bagi masyarakat di daerah terpencil.

3. Investasi di bidang lingkungan:

BlueOrchard Finance: Berinvestasi di PT Energi Surya Nusantara (ESN), perusahaan yang mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Indonesia. Dampak: Meningkatkan bauran energi terbarukan di Indonesia dan mengurangi emisi karbon.
Triple Jump: Berinvestasi di PT Rimba Makmur Utama (RMU), perusahaan yang bergerak di bidang kehutanan dan pengelolaan lahan gambut di Indonesia. Dampak: Melestarikan hutan dan mengurangi emisi karbon.

4. Investasi di bidang inklusi keuangan:

Syariah Capital: Berinvestasi di fintech syariah yang menyediakan layanan keuangan bagi masyarakat yang tidak memiliki akses ke bank. Dampak: Meningkatkan akses terhadap layanan keuangan bagi masyarakat yang tidak memiliki akses ke bank.

Faktor-Faktor Penilaian dalam Impact Investment

Dalam melakukan investasi impact, terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan:

1. Dampak Sosial dan Lingkungan:

Jenis dampak: Apa dampak positif yang ingin dicapai oleh investasi? Apakah terkait dengan pendidikan, kesehatan, lingkungan, atau lainnya?
Skala dampak: Berapa banyak orang atau komunitas yang akan terpengaruh oleh investasi?
Keberlanjutan dampak: Apakah dampak positif dari investasi akan berkelanjutan dalam jangka panjang?

2. Potensi Keuntungan Finansial:

Model bisnis: Apakah model bisnis perusahaan yang menerima investasi impact viable dan mampu menghasilkan keuntungan?
Tim manajemen: Apakah tim manajemen perusahaan yang menerima investasi impact memiliki pengalaman dan kemampuan yang mumpuni?
Potensi pasar: Apakah terdapat pasar yang cukup besar untuk produk atau layanan yang ditawarkan oleh perusahaan yang menerima investasi impact?

3. Risiko:

Risiko finansial: Apa saja risiko finansial yang terkait dengan investasi impact?
Risiko sosial dan lingkungan: Apa saja risiko sosial dan lingkungan yang terkait dengan investasi impact?
Kemampuan mengelola risiko: Apakah perusahaan yang menerima investasi impact memiliki kemampuan untuk mengelola risiko yang terkait dengan investasinya?

4. Transparansi dan Akuntabilitas:

Pengukuran dampak: Apakah perusahaan yang menerima investasi impact memiliki sistem untuk mengukur dan melaporkan dampak positifnya?
Pengungkapan informasi: Apakah perusahaan yang menerima investasi impact transparan dalam mengungkapkan informasi tentang kinerja keuangan dan sosialnya?
Akuntabilitas: Apakah perusahaan yang menerima investasi impact bertanggung jawab kepada para investornya atas dampak positif yang dihasilkan?

5. Kecocokan dengan Nilai Investor:

Misi dan visi: Apakah misi dan visi perusahaan yang menerima investasi impact selaras dengan nilai-nilai investor?
Tujuan investasi: Apakah tujuan investasi impact investor selaras dengan tujuan perusahaan yang menerima investasi?

Proses penilaian dalam investasi impact biasanya melibatkan beberapa langkah, seperti:

Due diligence: Investor akan melakukan due diligence untuk menilai potensi dampak positif, potensi keuntungan finansial, risiko, dan transparansi dan akuntabilitas perusahaan yang menerima investasi.
Negosiasi: Investor dan perusahaan yang menerima investasi akan bernegosiasi tentang persyaratan investasi, termasuk struktur dan tingkat return.
Monitoring dan evaluasi: Investor akan memantau dan mengevaluasi kinerja perusahaan yang menerima investasi untuk memastikan bahwa investasi tersebut memberikan dampak positif yang diharapkan.

Gimana cara terlibat di investasi impact?

Ada banyak cara lho!

Investasi langsung: Berinvestasi di perusahaan impact melalui platform crowdfunding atau dana ventura.
Dana berkelanjutan: Berinvestasi di reksa dana yang fokus pada perusahaan ESG.
Filantropi: Mendonasikan ke organisasi yang melakukan investasi impact.

Investasi impact menawarkan cara untuk menghasilkan keuntungan finansial dan memberikan dampak positif pada dunia. Semakin banyak orang yang terlibat, semakin besar potensinya untuk menciptakan perubahan positif.

Smart UMKM: Solusi Tepat untuk Investasi Impact di UMKM

Seperti yang kita bahasa di atas, Investasi impact adalah sebuah tren baru dalam dunia investasi yang tidak hanya mengejar keuntungan finansial, tetapi juga memberikan dampak positif pada lingkungan dan sosial. Salah satu sektor yang menarik untuk investasi impact adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, namun banyak UMKM yang masih terkendala dalam hal akses permodalan, pendampingan, dan teknologi. Di sinilah Smart UMKM hadir dengan program Jagoan UMKM untuk membantu perusahaan dalam melakukan investasi impact di UMKM.

Program Jagoan UMKM menawarkan solusi terintegrasi untuk:

1. Sourcing: Smart UMKM memiliki jaringan luas dengan UMKM di seluruh Indonesia, sehingga perusahaan dapat dengan mudah menemukan UMKM yang sesuai dengan kriteria investasi impact mereka.

2. Screening: Smart UMKM memiliki tim ahli yang berpengalaman dalam melakukan penilaian terhadap UMKM. Tim ini akan membantu perusahaan dalam memilih UMKM yang memiliki potensi tinggi dan mampu memberikan dampak positif.

3. Pengelolaan Usaha Binaan: Smart UMKM menyediakan berbagai layanan pendampingan untuk membantu UMKM binaan berkembang, seperti pelatihan, mentoring, dan akses permodalan.

Dengan menggunakan program Jagoan UMKM, perusahaan dapat:

Meningkatkan dampak positif dari investasi impact mereka dengan memastikan bahwa UMKM binaan memiliki potensi tinggi dan mampu memberikan dampak positif pada lingkungan dan sosial.
Menghemat waktu dan biaya dalam melakukan sourcing, screening, dan pengelolaan usaha binaan.
Mendapatkan akses ke jaringan luas UMKM di seluruh Indonesia.

Smart UMKM adalah solusi tepat bagi perusahaan yang ingin melakukan investasi impact di UMKM dengan cara yang efektif dan efisien.

Beberapa contoh program Jagoan UMKM:

Pelatihan: Smart UMKM menyediakan pelatihan untuk UMKM binaan di berbagai bidang, seperti manajemen keuangan, pemasaran, dan produksi.
Mentoring: Smart UMKM menghubungkan UMKM binaan dengan mentor berpengalaman yang dapat membantu mereka dalam mengembangkan bisnisnya.
Akses Permodalan: Smart UMKM membantu UMKM binaan dalam mendapatkan akses permodalan dari bank, lembaga keuangan mikro, dan investor.

Dengan menggunakan program Jagoan UMKM, perusahaan dapat:

Meningkatkan dampak positif dari investasi impact mereka dengan memastikan bahwa UMKM binaan memiliki potensi tinggi dan mampu memberikan dampak positif pada lingkungan dan sosial.
Menghemat waktu dan biaya dalam melakukan sourcing, screening, dan pengelolaan usaha binaan.
Mendapatkan akses ke jaringan luas UMKM di seluruh Indonesia.

Smart UMKM adalah solusi tepat bagi perusahaan yang ingin melakukan investasi impact di UMKM dengan cara yang efektif dan efisien.

Hubungi Smart UMKM sekarang untuk informasi lebih lanjut tentang program Jagoan UMKM.

Website: https://mitra.smartumkm.id/
Email: [email protected]