Rahasia di Balik Kesuksesan Pengusaha: Kecerdasan Finansial

Rahasia di Balik Kesuksesan Pengusaha: Kecerdasan Finansial

Bagi kita para pengusaha, masalah duit itu udah kayak nasi. Mau usaha jalan, butuh duit. Gaji karyawan, butuh duit. Beli peralatan, apalagi butuh duit. Nah, kamu kira ngerti ngitung pemasukan doang cukup? Belum tentu!

Coba deh jujur, kamu bisa jawab seluruh pertanyaan berikut nggak secara spesifik?

  • Cukup nggak duit buat gaji karyawan dan tunjangan tunjangannya buat 12 bulan ke depan?
  • Untuk startup, kamu tau nggak "burn rate" alias seberapa cepat duit kamu terbakar?
  • Produk atau jasa kamu sebenernya menguntungkan nggak sih? Soalnya, bisa aja dapat proyek gede atau bisnis kamu untung tapi tetep aja duit rasanya mengalir keluar dengan kencang bagaikan air bah
  • Pas mau beli peralatan baru, kayak mobil, komputer, atau mesin, kamu bisa ngitung nggak balik modalnya butuh berapa lama? Dan alternatif opsi pembiayaan atau kepemilikan seperti apa yang harus diambil untuk mendapatkan keuntungan terbaik baik dari segi modal maupun pajak

Banyak pengusaha yang geleng-geleng pas ditanya begini. Kenapa? Soalnya mereka belum tentu punya "kecerdasan finansial" yang diperlukan.

Yup, kecerdasan finansial. Ini bukan bawaan lahir, gengs. Memang ada yang jago angka sejak dini, tapi buat kebanyakan pengusaha, termasuk kita-kita ini, kecerdasan finansial bisa dipelajari!

Orang yang kerja di bidang keuangan biasanya udah ngerti hal kayak gini dari awal. Mereka punya "bahasa khusus" yang kedengerannya kayak alien buat kita. Makanya, petinggi perusahaan gede (nggak semuanya) biasanya berasal dari keuangan atau belajar di sepanjang karir mereka. Soalnya, gimana mau ngurus perusahaan gede kalo nggak ngerti omongan tim keuangan?

Nah, kalo kamu? Pasti nggak ada ujian keuangan pas kamu mutusin mau buka usaha. Kan, kamu juga nggak buka usaha cuma buat ngurus angka doang. Mungkin kamu pernah belajar akuntansi di sekolah, tapi itu belum cukup buat ngatur keuangan bisnis.

Inilah saatnya buat ngasah kemampuan finansial! Kamu jago marketing? Insinyur handal? Hebat ngurus pelanggan dan karyawan? Ide bisnismu keren? Keren banget! Tapi kalo kamu nggak ngerti keuangan, sama aja kayak jalan di medan perang tanpa senjata.

Banyak pengusaha yang mikir nggak perlu repot-repot bikin laporan keuangan resmi. Mereka ngurus keuangan cuma dari internet banking. Paling banter mereka pakai jasa pembukuan buat bayar tagihan dan nyatetin catatan yang diperlukan buat pajak. Tapi laporan keuangannya sendiri nggak pernah mereka pelototin.

Mungkin ini nggak masalah buat usaha perorangan yang kecil. Tapi begitu bisnis kamu mulai berkembang, kamu nggak bisa lagi ngandelin internet banking buat ngerti kondisi keuangan. Kamu butuh laporan laba rugi, neraca, dan arus kas. Bukan cuma baca, tapi kudu ngerti juga isinya.

Apalagi kalo kamu butuh pinjaman bank atau mau menarik investor. Calon pemberi pinjaman dan investor pasti minta lihat semua laporan keuangan ini. Mereka juga bakal nanya detail tentang data yang ada di laporan.

Nah, pengusaha yang cerdas finansial paham hal mendasar ini. Mereka bisa baca laporan laba rugi, neraca, dan arus kas. Mereka tau bedanya antara bisnis yang menguntungkan dan arus kas yang sehat. (Seperti yang diceritain tadi, ngerti arus kas itu penting banget buat pengusaha.) Mereka paham kenapa neraca bisa "balance" alias seimbang. Angka-angka di laporan keuangan bukan jadi momok yang bikin takut atau bingung.

Perlunya Memahami "Seni" Di Balik Keuangan

Selain ngerti laporan keuangan, pengusaha cerdas finansial juga paham "seni" di balik keuangan. Banyak pengusaha berpikir angka-angka di laporan keuangan pasti akurat menggambarkan keadaan sebenarnya.

Padahal, nggak selalu gitu. Kenapa? Karena para akuntan nggak mungkin tau segalanya. Mereka nggak tau detail aktivitas semua orang di perusahaan setiap hari. Jadi, mereka juga nggak bisa alokasi biaya dengan super akurat. Mereka juga nggak bisa tau pasti berapa lama umur pakai sebuah peralatan. Maka dari itu, mereka harus memperkirakan berapa biaya peralatan tersebut yang harus dicatat di laporan keuangan tahun berjalan.

Yang dimaksud "Seni" akuntansi dan keuangan adalah seni menggunakan data terbatas untuk memberikan gambaran sedekat mungkin tentang kinerja perusahaan. Akuntansi dan keuangan bukanlah realita, tapi cerminan dari realita. Dan keakuratan cerminan ini tergantung kemampuan para akuntan, dan profesional keuangan dalam membuat asumsi dan estimasi yang masuk akal.

Jadi, pengusaha cerdas finansial bisa mengenali bagian mana di laporan keuangan yang perlu menggunakan "seni" keuangan. Mereka juga paham gimana kalau kita menggunakan pendekatan yang berbeda, bisa jadi kesimpulannya juga beda. Pada saat yang tepat, mereka nggak segan mempertanyakan dan mengklarifikasi angka-angka yang diberikan tim akuntan atau keuangan mereka.

Memahami Analisa Keuangan

Setelah kamu bisa baca laporan keuangan dan paham "seni" di baliknya, kamu bisa menggunakan informasi tersebut untuk analisa lebih dalam dan mengambil keputusan berdasarkan analisa itu. Misalnya, tahukah kamu?

  • Beberapa rasio sederhana dari neraca bisa kasih tau kamu sekilas tentang kemampuanmu membayar tagihan setahun ke depan. Kalo nggak bisa bayar tagihan, kamu mungkin perlu mengajukan pinjaman. Bankir juga bakal pake rasio ini buat penilaian awal apakah mereka mau kasih kredit ke perusahaanmu.
  • Rasio profitabilitas—dari laporan laba rugi—membantu kamu mengerti berapa banyak uang yang dihasilkan perusahaanmu. Kalo tujuanmu memaksimalkan keuntungan, tentu kamu mau rasio ini setinggi mungkin. Tapi ada satu rasio profitabilitas yang ke"tinggian" juga nggak bagus. Kalo rasio ini lebih tinggi dari kompetitor atau rata-rata industri, bisa jadi itu tandanya kamu belum bisa mengelola bisnis dengan optimal.
  • Rasio efisiensi menunjukkan seberapa baik kamu mengelola aset yang digunakan di perusahaan. Dengan memahami rasio ini, kamu bisa belajar gimana meningkatkan profit dan arus kas tanpa harus meningkatkan penjualan atau mengurangi biaya.

Pengusaha cerdas finansial belajar memahami dan menganalisa banyak rasio seperti ini. Mereka menggunakan analisa tersebut untuk mendukung pengambilan keputusan, dan tentu saja keputusannya jadi lebih baik. Mereka juga memantau tren rasio-rasio penting untuk memastikan bisnis berada di jalur yang tepat.

Selain itu, pengusaha cerdas finansial juga paham cara menghitung return-on-investment (ROI). Sebelum membeli truk, komputer, atau mesin baru, mereka menganalisa angkanya untuk melihat apakah pembelian tersebut sepadan.

Hambatan Kecerdasan Finansial

Setelah baca penjelasan di atas, mungkin kamu mikir, "Wah, ribet amat ya harus ngerti keuangan segala?" Yup, emang butuh usaha. Tapi tenang, ada beberapa hal yang mungkin jadi penghambat kamu buat belajar finansial:

  • Benci atau Takut Matematika. Kamu membangun bisnis—atau kepikiran buat bisnis—karena punya ide baru atau pengin jadi bos sendiri. Kamu nggak harus jago matematika. Tapi perlu diingat, keuangan itu nggak bisa lepas dari angka. Tenang, kamu nggak perlu jadi ahli matematika, tapi paling nggak kamu harus paham konsep dasarnya.
  • Profit Bukan Tujuan Utama. Mungkin tujuan utamamu adalah ngasih kepuasan ke pelanggan, membantu masyarakat, atau kasih pelayanan yang luar biasa. Nggak salah, kok. Tapi perlu diingat, kalo kamu nggak untung, ya bisnismu nggak bisa jalan. Keuntungan itu sumber daya buat ngelancarin operasional bisnis sehari-hari (dan jangka panjang). Keuntungan juga bisa bantu kamu ngembangin bisnis.
  • Takut Kelihatan Bodoh. Kamu mungkin pengin terlihat ngerti semua hal yang dijelasin sama akuntan, bankir, atau penasihat keuangan lainnya, padahal sebenernya nggak ngerti. Wajar aja sih. Tapi inget, daripada sok ngerti tapi ujung-ujungnya salah ambil keputusan, lebih baik jujur aja dan belajar pelan-pelan. Nggak apa-apa nanya dan minta penjelasan yang lebih simpel. Justru mereka yang profesional di bidang keuangan itu akan senang menjelaskan ke orang yang mau belajar.
  • Gak Punya Waktu. Ini alasan klasik yang paling sering kita denger dari para pengusaha yang kita pernah hadapin di SMART UMKM ID, padahal pengusaha super super sibuk seperti Bill Gates yang merupakan salah satu orang terkaya di dunia selalu membaca laporan keuangan secara seksama yang mana Bill Gates secara aktif terlibat dalam pengambilan keputusan keuangan perusahaan, termasuk investasi, akuisisi, dan struktur modal di Microsoft, termasuk menginvestasikan miliaran dolar di berbagai perusahaan dan sektor, dan banyak investasinya yang terbukti sangat sukses. Kuncinya adalah memahami Seni Keuangan dan Pembukuan, sehingga pengusaha dapat membaca bagian bagian penting terlebih dahulu lalu membaca detil detil nya setelah menganalisa secara menyeluruh terlebih dahulu.

Penutup

Memiliki kecerdasan finansial itu penting banget buat pengusaha. Nggak harus jadi ahli keuangan, tapi paling nggak kamu harus paham dasar-dasarnya. Dengan memahami keuangan, kamu bisa:

  • Membuat keputusan yang lebih baik. Keputusan yang berdasarkan data dan analisa pasti lebih akurat daripada asal tebak.
  • Menggunakan sumber daya perusahaan dengan lebih efisien. Kamu bisa tau mana yang perlu diprioritaskan dan mana yang bisa dihemat.
  • Menghindari masalah keuangan. Kamu bisa mengidentifikasi potensi masalah dan mengambil langkah pencegahan.
  • Mengembangkan bisnis dengan lebih optimal. Kamu bisa menggunakan keuntungan untuk mengembangkan bisnis dan mencapai tujuanmu.

Memang belajar keuangan itu butuh usaha. Tapi percayalah, manfaatnya jauh lebih besar daripada effort yang kamu keluarkan. Yuk, mulai belajar keuangan dari sekarang!

Tips:

  • Banyak baca buku dan artikel tentang keuangan. Ada banyak sumber informasi yang tersedia, baik online maupun offline.
  • Ikut kursus atau seminar keuangan. Ini cara yang bagus untuk belajar dari para ahli.
  • Bergabung dengan komunitas pengusaha. Kamu bisa belajar dari pengalaman pengusaha lain dan saling berbagi tips.
  • Berkonsultasi dengan akuntan atau penasihat keuangan. Mereka bisa membantu kamu memahami keuangan bisnismu dan memberikan saran yang tepat.

Ingat, belajar keuangan itu nggak ada ruginya. Semakin kamu paham keuangan, semakin sukses bisnismu!

sharemore_vert