Dari Jualan Doang, Sampai Jadi Sultan: Rahasia Membangun Bisnis Menjadi Mesin Uang Jangka Panjang

Banyak orang memulai usaha kecil menengah (UKM) dengan semangat dan mimpi besar. Tapi, gak jarang fokusnya cuma jualan dan cuan harian, tanpa mikirin gambaran besar dari bisnisnya.

Padahal, membangun bisnis yang sukses dan berkelanjutan itu butuh visi jangka panjang. Salah satu yang penting banget adalah tata kelola yang baik. Tata kelola yang baik itu ibarat membangun fondasi yang kokoh buat bisnismu. Fondasi ini penting banget untuk memastikan bisnismu bisa terus berkembang dan mencapai tujuan jangka panjang.

Tata kelola yang baik itu gimana sih?

  • Jelasin peran dan tanggung jawab: Siapa yang ngapain di bisnismu. Ini penting biar gak ada yang ngerasa kerjaannya dobel-dobel atau malah gak ada yang ngerjain.
  • Urusan keuangan yang rapi: Catat dan kelola keuangan bisnismu dengan rapi dan transparan. Ini penting biar gak ada duit yang nyasar dan bisnismu terhindar dari masalah keuangan.
  • Pengambilan keputusan yang terstruktur: Punya proses yang jelas dan terukur buat ngambil keputusan penting di bisnismu. Ini penting biar bisnismu gak salah langkah dan bisa terus berkembang.

Walau gak sesimpel yang kita jelasin di atas mengenai tata kelola yang baik, ada banyak unsur unsur tata kelola yang baik sesuai dengan jenis industri dan skala bisnis, tapi secara garis besar tata kelola yang baik setidaknya mencakup tiga point di atas ketika kita memulai sebagai usaha kecil menengah

Membangun tata kelola yang baik emang gak mudah, apalagi buat UKM. Tapi, percaya deh, ini penting banget untuk masa depan bisnismu.

Strategi exit adalah rencana gimana kamu mau keluar dari bisnismu di masa depan.

Kenapa sih strategi exit penting?

  1. Memberikan gambaran besar:
    Dengan memikirkan exit strategy, kita jadi terdorong untuk memikirkan tujuan jangka panjang bisnis. Kita jadi gak cuma fokus pada keuntungan harian, tapi juga gimana caranya membangun bisnis yang bernilai dan sustainable.
  2. Membantu dalam pengambilan keputusan:
    Strategi exit membantu kita dalam mengambil keputusan bisnis yang tepat. Contohnya, saat ada tawaran kerjasama, kita bisa menimbang apakah kerjasama tersebut sesuai dengan strategi exit kita.
  3. Meningkatkan nilai bisnis:
    Bisnis yang memiliki strategi exit yang jelas akan terlihat lebih menarik bagi investor dan calon pembeli. Hal ini bisa meningkatkan nilai bisnis kita di masa depan.
  4. Mempermudah transisi:
    Saat kita memutuskan untuk keluar dari bisnis, strategi exit akan mempermudah proses transisi kepemimpinan atau kepemilikan.

Tanpa strategi exit yang jelas, kamu berisiko:

  • Kehilangan kendali atas bisnis: Ketika kamu ingin keluar dari bisnis, kamu mungkin kesulitan menemukan pembeli yang sesuai dengan nilai dan visimu.
  • Kehilangan keuntungan: Kamu mungkin gak mendapatkan nilai terbaik untuk bisnismu.
  • Mempertaruhkan kelangsungan hidup bisnis: Jika kamu gak punya rencana yang matang, bisnismu mungkin terancam tutup ketika kamu ingin keluar.

Dengan membangun tata kelola yang baik, kamu sudah membangun fondasi yang kokoh untuk menerapkan strategi exit yang tepat.

Beberapa contoh strategi exit:

  • Jual bisnis: Menjual bisnismu kepada pihak lain, seperti perusahaan lain atau investor.
  • IPO (Initial Public Offering): Menjual saham bisnismu ke publik melalui bursa efek.
  • M&A (Merger & Acquisition): Menggabungkan atau mengakuisisi perusahaan lain.
  • Transisi kepemimpinan: Menyerahkan kepemimpinan bisnismu kepada generasi berikutnya.

Contoh Kasus: Exit Strategy melalui IPO

PT Maju Jaya (hanya nama fiksi) adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur produk elektronik. Perusahaan ini didirikan 10 tahun lalu oleh dua orang sahabat, Budi dan Andi. Seiring waktu, perusahaan ini berkembang pesat dan menjadi salah satu pemain utama di industri elektronik.

Budi dan Andi mulai memikirkan strategi exit untuk perusahaan mereka. Mereka ingin keluar dari bisnis dalam 5 tahun ke depan dan ingin mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Setelah melakukan pertimbangan, Budi dan Andi memutuskan untuk memilih strategi exit melalui IPO. Mereka yakin bahwa IPO adalah cara terbaik untuk mendapatkan nilai terbaik bagi perusahaan mereka.

Berikut adalah beberapa perhitungan terkait strategi exit melalui IPO PT Maju Jaya:

1. Valuasi Perusahaan

Sebelum IPO, PT Maju Jaya perlu melakukan valuasi untuk menentukan nilai perusahaan. Valuasi ini bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai metode, seperti discounted cash flow (DCF), comparable company analysis, dan asset-based valuation.

Berdasarkan hasil valuasi, nilai PT Maju Jaya diperkirakan mencapai Rp 1 triliun.

2. Jumlah Saham yang Dilepas

Budi dan Andi ingin tetap memiliki kendali atas perusahaan setelah IPO. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk melepas 20% saham perusahaan ke publik.

Jumlah saham yang dilepas = 20% x 1 triliun saham = 200 juta saham

3. Harga IPO

Harga IPO ditentukan berdasarkan berbagai faktor, seperti valuasi perusahaan, kondisi pasar, dan minat investor.

Harga IPO PT Maju Jaya ditetapkan sebesar Rp 5.000 per lembar saham.

4. Dana yang Diperoleh

Dana yang diperoleh dari IPO = Jumlah saham yang dilepas x Harga IPO

Dana yang diperoleh PT Maju Jaya = 200 juta saham x Rp 5.000/saham = Rp 1 triliun

5. Keuntungan Budi dan Andi

Keuntungan Budi dan Andi dari IPO = Jumlah saham yang dimiliki x Harga IPO

Keuntungan Budi dan Andi = 80% x 1 triliun saham x Rp 5.000/saham = Rp 8 triliun

Strategi exit melalui IPO dapat memberikan keuntungan yang besar bagi pemilik perusahaan. Dalam kasus PT Maju Jaya, Budi dan Andi mendapatkan keuntungan sebesar Rp 8 triliun dari IPO.

Namun, perlu diingat bahwa IPO juga memiliki beberapa risiko, seperti:

  • Kehilangan kendali atas perusahaan: Ketika perusahaan go public, pemilik perusahaan akan kehilangan sebagian kendali atas perusahaan.
  • Biaya yang tinggi: Proses IPO membutuhkan biaya yang tinggi, seperti biaya legal, biaya underwriting, dan biaya marketing.
  • Volatilitas pasar: Harga saham perusahaan yang go public dapat berfluktuasi dengan cepat, sehingga nilai investasi investor dapat berkurang.

Memilih strategi exit yang tepat tergantung pada berbagai faktor, seperti jenis bisnismu, tujuan jangka panjangmu, dan kondisi pasar.

Penting untuk mulai memikirkan strategi exit sejak awal, bahkan saat kamu baru memulai UKM. Dengan demikian, kamu dapat membangun bisnis yang kokoh, berkelanjutan, dan siap untuk mencapai kesuksesan di masa depan.

Ingatlah: Memulai bisnis bukan hanya tentang jualan atau menjadikannya profesi semata.

Membangun bisnis yang sukses membutuhkan visi jangka panjang, tata kelola yang baik, dan strategi exit yang tepat.

Dengan persiapan yang matang, kamu dapat mewujudkan mimpi dan mencapai kesuksesan yang gemilang.