Cash Basis vs Accrual Basis: Mana yang Tepat untuk Usaha Kecil Menengah (UKM)?

Cash Basis vs Accrual Basis: Mana yang Tepat untuk Usaha Kecil Menengah (UKM)?

Hai guys, pernahkah kamu pusing mikirin pembukuan untuk usaha kecil menengah (UKM) kamu? Bingung mau pilih metode cash basis atau accrual basis? Tenang, aku bakal bantu jelaskan untung ruginya masing-masing biar kamu bisa pilih yang paling pas!

A. Cash Basis

Metode ini mencatat transaksi saat uang benar-benar diterima atau dikeluarkan. Cocok nih buat kamu yang baru memulai usaha karena lebih mudah dipahami dan sederhana.

Keuntungan Cash Basis:

  • Simpel dan mudah dipahami: Cocok untuk pemula.
  • Lebih hemat waktu dan biaya: Gak perlu ribet jurnal penyesuaian.
  • Akurat untuk melacak arus kas: Kamu bisa langsung tahu berapa uang yang masuk dan keluar.

Kekurangan Cash Basis:

  • Laporan keuangan gak akurat: Gak menggambarkan kondisi keuangan yang sebenarnya.
  • Susah analisis keuangan: Gak bisa lihat profitabilitas dan kesehatan keuangan secara menyeluruh.
  • Gak sesuai standar akuntansi: Bisa jadi masalah saat kamu butuh pendanaan atau investor.

B. Accrual Basis

Metode ini mencatat transaksi saat terjadi, meskipun uang belum diterima atau dikeluarkan. Cocok untuk UKM yang ingin laporan keuangan lebih akurat dan profesional.

Keuntungan Accrual Basis:

  • Laporan keuangan akurat: Menggambarkan kondisi keuangan yang sebenarnya.
  • Mudah analisis keuangan: Bisa lihat profitabilitas dan kesehatan keuangan secara menyeluruh.
  • Sesuai standar akuntansi: Memudahkan saat butuh pendanaan atau investor.

Kekurangan Accrual Basis:

  • Lebih rumit: Perlu pengetahuan akuntansi dan jurnal penyesuaian.
  • Lebih mahal: Perlu software akuntansi dan jasa akuntan.
  • Gak cocok untuk UKM dengan arus kas terbatas: Bisa jadi ribet saat uang belum diterima tapi harus mencatat pengeluaran.

Contoh Kasus dan Perhitungan Cash Basis vs Accrual Basis

Kasus:

Toko "Semangat Jaya" menjual barang senilai Rp 10.000.000 pada tanggal 1 Januari 2024. Pembayaran diterima pada tanggal 15 Februari 2024.

Cash Basis:

  • Penjualan dicatat pada tanggal 15 Februari 2024 saat uang diterima.
  • Pendapatan pada bulan Januari 2024 adalah Rp 0.
  • Pendapatan pada bulan Februari 2024 adalah Rp 10.000.000.

Accrual Basis:

  • Penjualan dicatat pada tanggal 1 Januari 2024 saat terjadi transaksi.
  • Pendapatan pada bulan Januari 2024 adalah Rp 10.000.000.
  • Pendapatan pada bulan Februari 2024 adalah Rp 0.

Rumus:

Cash Basis:

  • Pendapatan = Kas Masuk
  • Beban = Kas Keluar

Accrual Basis:

  • Pendapatan = Penjualan - Piutang
  • Beban = Biaya - Hutang

C. Rekomendasi

Secara umum, accrual basis lebih direkomendasikan untuk UKM karena laporan keuangan yang lebih akurat dan profesional. Tapi, kalau kamu masih pemula dan ingin yang simpel, cash basis bisa jadi pilihan awal.

Tips:

  • Konsultasikan dengan akuntan untuk memilih metode yang tepat.
  • Gunakan software akuntansi untuk memudahkan pembukuan.
  • Pelajari dasar-dasar akuntansi agar kamu lebih paham.

D. Kesimpulan

Cash basis dan accrual basis punya untung rugi masing-masing. Pilih metode yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan UKM kamu.

Semoga penjelasan ini membantu ya!