Asyiknya Kolaborasi Brand sama Influencer: Jagoin Tren dan Tingkatin Penjualan!

Asyiknya Kolaborasi Brand sama Influencer: Jagoin Tren dan Tingkatin Penjualan!
Photo by Diggity Marketing / Unsplash

Dunia bisnis makin ngeri, persaingan ketat banget! Makanya, pinter-pinter cari cara biar produkmu dilirik banyak orang. Nah, salah satu strategi ampuhnya adalah kolaborasi sama influencer.

Tahun 2024 aja, diprediksi brand bakal ngeluarin duit $25 miliar buat influencer marketing. Kenapa sih kok bisa ngetren banget? Soalnya, orang lebih percaya rekomendasi dari influencer dibanding iklan biasa. Bener nggak sih?

Penelitian bilang: 63% orang usia 18-34 tahun lebih percaya omongan influencer dibanding omongan brand itu sendiri.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk langsung aja kita bahas gimana caranya kolaborasi sama influencer biar cuan makin lancar!

Tips Jitu Kolaborasi Brand dan Influencer:

1. Pilih Platform yang Tepat:

  • Sesuaikan sama tujuanmu: Mau naikin traffic website, ngedongkrak penjualan, atau ngajak audience lebih aktif?
    • Contoh: Pengin engagement tinggi? TikTok jawabannya! Rata-rata engagement tiap post bisa sampe 5,9%. Beda jauh sama Instagram (0,83%) dan Facebook (0,13%).
    • Jual produk B2B? LinkedIn paling pas buat ningkatin brand awareness, traffic website, dan generate leads.
  • Kenali target audience-mu: Usia, gender, lokasi mereka dimana?
    • Contoh: Penonton Instagram kebanyakan usia 24-34 tahun (31%), sementara pengguna aktif TikTok didominasi cewek umur 18-24 tahun (24%).
    • Facebook masih jadi juaranya di Amerika Serikat, tapi kalau di Jepang, Twitter lebih populer (nggak termasuk LINE, aplikasi chat asal Korea Selatan). Riset dulu sebelum milih platform, ya!
  • Stalking kompetitor: Pelajari apa yang mereka lakuin, mana yang berhasil, mana yang gagal. Belajar dari kesalahan mereka biar nggak ngulang hal yang sama.
  • Pastikan influencer aktif di platform itu: Jangan sampe kamu dapet influencer dengan jutaan follower di TikTok tapi nggak pernah nongol di YouTube. Perhatiin engagement mereka di platform yang udah kamu pilih.

2. Pilih Influencer yang Relevan:

  • Pilih influencer yang ngebahas hal-hal yang nyambung sama target audience-mu.
    • Contoh: Jual alat fitness? Cari influencer yang suka ngasih tips kesehatan, bikin video workout, dll.
  • Inget, ada 4 tipe influencer berdasarkan jumlah follower:
    • Nano-influencer: < 10.000 follower
    • Micro-influencer: 10.000 - 100.000 follower
    • Macro-influencer: 100.000 - 1 juta follower
    • Mega-influencer: 1 juta+ follower
  • Mau ningkatin brand awareness? Mega/macro-influencer cocok. Tapi kalo mau dorong action, micro/nano-influencer lebih jago. Mereka lebih dipercaya dan dianggap "dekat" sama audience.

3. Jangan Mau Dibohongi:

  • Perhatiin follower mereka beneran apa nggak. Banyak akun ngaku-ngaku punya follower banyak padahal dibeli. Gimana caranya ngecek?
    • Liat random beberapa follower mereka, aktif nggak nge-like atau komen?
    • Cek profil mereka, beneran orang apa cuma akun fake? Akun fake biasanya nggak punya post atau cuma dikit, ngikutin banyak akun tapi follower mereka dikit, nggak ada foto profil, atau deskripsi profil nggak jelas.
    • Liat postingan mereka sebelumnya, engagement-nya gimana? Like, komen, share banyak nggak? Kalo follower banyak tapi engagement dikit, berarti kemungkinan besar follower-nya dibeli.
    • Ngobrol langsung sama influencernya, bahas campaign sukses mereka sebelumnya.

4. Kasih Kebebasan Kreatif:

  • Biar kontennya nyampe ke audience dengan natural, kasih influencer ruang buat berkreasi.
  • Liat postingan mereka sebelumnya sebagai referensi, terus diskusiin bareng gimana bentuk kontennya, batasannya apa, dan pencapaian yang diharapkan. Tapi jangan ngatur-ngatur, biarin mereka yang ngomong!

5. Pantau Terus!

  • Layaknya di social media marketing, listening dan engagement itu penting banget.
  • Liat gimana dampak influencer marketing kamu pake tools kayak Brandwatch. Tools ini bisa ngebantu kamu ngerti audience, ngelacak konversi, dan ngelihat brand kamu disebut dimana aja.
  • Kalo influencer ngedorong traffic website kamu, pasang web Analytics kayak Google Analytics, Matomo dan lain sebagainya buat pantau pergerakan semua yang ada di website kamu, bukan cuman traffic tapi engagement seperti berapa lama orang nge browser website kamu, berapa banyak halaman yang diliat dan bagian mana yang paling sering dan lama diliat

6. Buat Kontrak yang Jelas

Sebelum mulai kerja sama, penting untuk membuat kontrak yang jelas dan komprehensif. Kontrak ini harus mencakup hal-hal berikut:

  • Tujuan kampanye
  • Jenis konten yang akan dibuat
  • Tanggal dan waktu kampanye
  • Harga atau kompensasi
  • Tanggung jawab masing-masing pihak
  • Cara penyelesaian perselisihan

Kontrak yang jelas akan membantu melindungi kedua belah pihak dan menghindari kesalahpahaman di kemudian hari.

7. Lakukan Evaluasi

Setelah kampanye selesai, penting untuk melakukan evaluasi untuk mengukur keberhasilannya. Evaluasi ini dapat dilakukan dengan melihat berbagai indikator, seperti:

  • Kenaikan traffic website
  • Peningkatan penjualan
  • Peningkatan kesadaran merek
  • Tingginya engagement

Evaluasi ini akan membantu kamu untuk memahami apa yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki untuk kampanye selanjutnya.

Itulah beberapa tips jitu untuk kolaborasi brand dan influencer. Dengan mengikuti tips-tips ini, kamu bisa meningkatkan peluang untuk mencapai tujuan bisnismu.

Berikut adalah beberapa tambahan tips yang bisa kamu pertimbangkan:

  • Gunakan influencer yang memiliki nilai-nilai yang sama dengan brandmu. Hal ini akan membantu membangun kepercayaan dan kredibilitas di mata audiens.
  • Bersikaplah profesional dan hormati influencer. Ingat, mereka adalah mitra bisnismu.
  • Jangan lupa untuk berterima kasih kepada influencer atas kerja samanya. Hal ini akan membuat mereka lebih termotivasi untuk bekerja sama denganmu di masa depan.

Semoga tips-tips ini bermanfaat!